Memahami ekonomi adalah memahami perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari.
Sobat Rupiah dan Kompasianer, apakah kamu familiar dengan pertanyaan "mengapa saya tidak bisa menabung?" atau "kemana perginya gaji saya?". Alih-alih mendengarnya dari orang lain, barangkali itu adalah beberapa ungkapan keresahan yang diajukan kepada diri sendiri. Sila dijawab dalam hati.
Berapa jumlah aset yang kamu miliki? Apakah kamu tidak merasa tertampar ketika mengisi SPT tahunan? Saya menyadari bahwa tidak ada seorangpun yang boleh menghakimi keputusan perencanaan keuangan orang lain. Alasannya setiap individu berasal dari latar belakang pekerjaan, usia, dan tanggungan yang berbeda.
Namun, sampai saat ini lingkungan kita masih menganggap bahwa membahas kondisi finansial secara frontal dan transparan adalah hal yang tabu. Kalau terlalu banyak penyangkalan dan hal yang ditutupi, bagaimana bisa mencapai masyarakat keuangan yang inklusif?
Umumnya, kita hanya menggunakan rekening hanya sebagai tempat persinggahan saja. Pagi ini gajian, malamnya sudah habis bayar cicilan. Ujung-ujungnya mencari pembenaran, "ah gajinya sedikit, jadi ga bisa nabung!"
Saya pernah berteman akrab dengan situasi awal bulan rasa akhir bulan. Tapi, setelah saya berusaha belajar tentang perencanaan keuangan, hal tersebut segera bisa teratasi dengan baik.
Literasi finansial sangat penting bagi setiap orang untuk mencapai kemerdekaan finansial. Sebuah kondisi di mana kamu bebas cicilan utang, punya dana darurat, punya properti yang digunakan dan disewakan, punya kendaraan pribadi, investasi dan lainnya.
Hal yang pertama kali dilakukan untuk merapikan persoalan kehidupan yang semrawut adalah dengan merapikan masalah keuangan. Lalu bagaimana racikan rahasia agar bijak dalam perencanaan keuangan untuk merdeka secara finansial?
Bumbu pertama adalah memahami dan menentukan tujuan keuangan.
Tujuan keuangan setiap orang berbeda. Agar perencanaan keuangan berjalan dengan baik maka harus disesuaikan dengan kebutuhan orang itu sendiri. Di tengah kebutuhan dan keinginan kita yang tidak terbatas, penting untuk membuat skala prioritas dalam menentukan tujuan keuangan.