Karet sintetis merupakan salah satu bahan baku alternatif yang dapat digunakan dalam produksi aspal modifikasi. Aspal modifikasi adalah jenis aspal yang mengalami modifikasi atau perubahan sifat fisik dan kimianya dengan menambahkan bahan pengubah seperti karet sintetis, polimer, atau bahan organik lainnya. Tujuan dari modifikasi ini adalah untuk meningkatkan performa aspal, terutama dalam hal kekuatan, ketahanan terhadap deformasi, dan umur pakai.
Penggunaan karet sintetis dalam aspal modifikasi dilakukan dengan cara mencampurkan karet sintetis dengan aspal cair pada suhu yang tinggi. Campuran tersebut kemudian diaduk dan dicampurkan dengan agregat untuk membentuk campuran aspal-agregat yang siap digunakan sebagai lapisan perkerasan jalan.
Salah satu keuntungan penggunaan karet sintetis dalam aspal modifikasi adalah dapat meningkatkan kekuatan dan daya tahan aspal terhadap deformasi. Selain itu, karet sintetis juga dapat meningkatkan ketahanan aspal terhadap kondisi cuaca yang ekstrem seperti suhu tinggi atau rendah, hujan, dan sinar UV. Penggunaan karet sintetis dalam produksi aspal modifikasi juga dapat membantu mengurangi biaya produksi karena karet sintetis dapat didaur ulang dari ban bekas.
Namun demikian, penggunaan karet sintetis dalam produksi aspal modifikasi juga memiliki beberapa kelemahan, seperti biaya produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan aspal konvensional dan penggunaan karet sintetis yang berlebihan dapat mengakibatkan campuran aspal-agregat menjadi terlalu kaku dan sulit untuk dikerjakan. Oleh karena itu, penggunaan karet sintetis dalam produksi aspal perlu dilakukan dengan cermat dan sesuai dengan kebutuhan spesifik dari proyek perkerasan jalan yang akan dibangun
6. Polimer
Polimer juga digunakan sebagai bahan modifikasi untuk memodifikasi aspal. Polimer meningkatkan kekuatan aspal dan mencegah retak pada permukaannya.
Penggunaan polimer dalam aspal modifikasi dilakukan dengan cara mencampurkan polimer dengan aspal cair pada suhu yang tinggi. Campuran tersebut kemudian diaduk dan dicampurkan dengan agregat untuk membentuk campuran aspal-agregat yang siap digunakan sebagai lapisan perkerasan jalan.
Salah satu keuntungan penggunaan polimer dalam aspal modifikasi adalah dapat meningkatkan kekuatan dan daya tahan aspal terhadap deformasi dan keretakan. Selain itu, polimer juga dapat meningkatkan ketahanan aspal terhadap kondisi cuaca yang ekstrem seperti suhu tinggi atau rendah, hujan, dan sinar UV. Penggunaan polimer dalam produksi aspal modifikasi juga dapat membantu mengurangi biaya produksi karena polimer dapat didaur ulang dari limbah plastik.
Namun demikian, penggunaan polimer dalam produksi aspal modifikasi juga memiliki beberapa kelemahan, seperti biaya produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan aspal konvensional dan penggunaan polimer yang berlebihan dapat mengakibatkan campuran aspal-agregat menjadi terlalu kaku dan sulit untuk dikerjakan. Oleh karena itu, penggunaan polimer dalam produksi aspal perlu dilakukan dengan cermat dan sesuai dengan kebutuhan spesifik dari proyek perkerasan jalan yang akan dibangun.
7. Asam Sulfat
Asam sulfat digunakan dalam pembuatan aspal emulsi. Asam ini membantu dalam proses emulsifikasi antara air dan aspal.
Proses Pengolahan Bahan Baku Aspal
Bahan baku aspal diolah melalui beberapa tahap pengolahan, secara umum yaitu: