Hai...
Disini saya akan menuliskan beberapa hal yang telah dipelajari pada pembelajaran 3 dalam mata kuliah Belajar dan Pembelajaran. Dalam mata kuliah ini saya dibimbing oleh dosen PGSD yaitu Ibu Dr.Juliana Margareta Sumilat, S.Pd, M.Pd.
Menurut (Schunk, 1986)
Teori belajar behavioristik dikenal juga dengan teori belajar perilaku, karena analisis yang dilakukan pada perilaku yang tampak, dapat diukur, dilukiskan dan diramalkan. Belajar merupakan perubahan perilaku manusia yang disebabkan karena pengaruh lingkungannya.
Prinisip-prinsip dari teori belajar Behavioristik
(1) Teori belajar behavioristik menganggap bahwa yang disebut belajar adalah perubahan tingkah laku. Seseorang dikatakan telah belajar jika yang bersangkutan dapat menunjukkan perubahan tingkah laku,
(2) Teori ini menyimpulkan bahwa yang terpenting dalam belajar adalah adanya stimulus dan respon, karena hal tersebut dapat diamati, sedangkan yang dianggap adalah tidak penting karena tidak dapat dipertahankan, dan
(3) Penguatan adalah segala sesuatu yang dapat memperkuat timbulnya respon merupakan faktor penting dalam pembelajaran.
Teori ini juga memiliki ciri-ciri yaitu : Â
(1) mementingkan faktor lingkungan,
(2) perkembangan tingkah laku seseorang itu tergantung pada belajar,
(3) menekankan pada faktor bagian (elemen-elemen dan tidak secara keseluruhan),
(4) sifatnya mekanis atau mementingkan reaksi kebiasaankebiasaan,
(5) mementingkan masa lalu atau bertinjauan historis artinya segala tingkah lakunya terbentuk karena pengalaman dan latihan
Adapun kelebihan dan kekurangan dari teori ini yaitu
Kelebihan  dari teori belajar behaviorisme adalah :
- Membiasakan guru untuk bersikap jeli dan peka pada situasi dan kondisi belajar
- Guru  tidak  banyak  memberikan  ceramah  sehingga  murid  dibiasakan  belajar  mandiri.  Jika menemukan kesulitan, baru ditanyakan kepada guru yang bersangkutan
Kekurangan dari teori belajar behaviorisme adalah :
- Memandang  belajar  sebagai  kegiatan  yang  dialami  langsung,  padahal  belajar  adalah  kegiatan yang ada dalam sistem syaraf manusia yang tidak terlihat kecuali melalu gejalanya.
- Proses belajar dipandang bersifat otomatis-mekanis sehingga terkesan seperti mesinatau robot, padahal manusia mempunyai kemampuan self control yang bersifat kognitif, sehingga, dengan kemampuan ini, manusia mampu menolak kebiasaan yang tidak sesuai dengan dirinya.
Menurut (Muhammad Soleh Hapudin, 2021)
Tujuan pembelajaran menurut teori behaviorisme ditekankan pada penambahan pengetahuan, sedangkan belajar sebagai aktifitas "mimetic" yang menuntut peserta didik untuk mengulas kembali pelajaran yang telah dipelajari dapat dalam bentuk laporan, kuis, dan tes . Sehingga pembelajaran mengikuti urutan dari bagian ke keseluruhan dan mengikuti urutan kurikulum secara ketat.
Jadi, Teori belajar behavioristik adalah teori belajar yang mencakup tentang tingkah laku manusia yang mengalami perubahan melalui proses belajar dari hasil interaksi antara stimulus dan respon.
Demikianlah hasil rerfleksi saya pada pembelajaran 3 mata kuliah Belajar dan Pembelejaran yang dapat saya bagikan kepada pembaca.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H