3.) Faktor Agama
1.Religiusitas dan Agama:
Religiusitas dan agama dapat mempengaruhi kebahagiaan. Orang yang religius lebih bahagia dan lebih puas terhadap kehidupan daripada orang yang tidak religius. Agama memberikan harapan akan masa depan dan dapat mengurangi emosi negatif
2.Cinta kepada Allah:
Dalam pandangan Islam, kebahagiaan sejati dapat diperoleh dengan cinta kepada Allah. Mengingat Allah dengan rasa cinta terdalam dapat membawa kebahagiaan yang lebih mendalam. Kebahagiaan ini bersifat psikis dan batin, dan semakin dalam cintanya kepada Sang Pencipta, maka semakin berbanding lurus dengan kebahagiaan yang akan didapatkan
3. Hati yang Bersih:
Islam mengajari untuk bersuci, mengerjakan salat, membaca Al-Quran, mengingat Allah, dan melakukan amal saleh lainnya agar mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Kunci kebahagiaan adalah hati yang bersih, yang dapat diperoleh dengan mencari rezeki yang halal dan bersikap qanaah (menerima apa pun pemberian Allah)
F. Contoh Kebahagiaan Dalam Islam
Kebahagiaan dalam Islam bukan sekadar berhubungan dengan kebahagiaan duniawi yang sementara, tetapi lebih kepada kebahagiaan yang bersifat abadi, yaitu kebahagiaan spiritual dan kedamaian batin yang berasal dari kedekatan dengan Allah (Tuhan) dan mengikuti petunjuk-Nya. Dalam Islam, kebahagiaan sejati adalah ketika seseorang dapat menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhirat, mencapai kesejahteraan spiritual, dan mengupayakan perbaikan diri dalam aspek fisik, mental, dan sosial.
1.) Kebahagiaan di Dunia
1.Keseimbangan Hidup: