berpadu penuh dengan bumbu kunci beliau
kini rumah itu sepadan dengan tanah
namun masih lekat dalam pikirku
aku yang berlarian ketika pulang sekolah
dan sambutan hangat dengan senyummu
aku sedikit marah pada diriku sendiri
tentang mengapa kita
tak pernah mengabadikan sejarah ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!