Bentz dan rombongan masih tetap melewati dan terus berjalan sampai di tempat tujuan. Bentz mengatakan kepada saya bahwa ia hanya mengejar ke tempat tujuan ke Apahapsili, sebuah tempat yang sudah ditentukan dalam survei udara, dan pilot terus mengikuti dan mengarahkan mereka dari udara rute perjalanan didukung dengan pendoropan makanan.
Kutipan di atas adalah sumber sejarah tertulis satu-satunya, peristiwa tanggal 8 September di Kampung Pong atau Tanggumsili. Di mana kita lihat tanggal 8 September sebagai hari pertama tiba di kampung orang Yali, dan kampung Pong sebagai kampung PERSINGGAHAN pertama di lembah Habie.
Peristiwa 8 September ini sama dengan perjalanan Misionaris Siegfried Zllner yang melewati melalui Kurima, Juwarima hingga tiba di Piliam 23 Maret 1961. Misionaris Zllner dan dokter Vriend diterima di Juwarima dan masak seekor babi kecil sebagai simbol bersahabatan. Tetapi, Zllner dan Vriend tidak tinggal di Juwarima, dan tanggal itu tidak dianggap sebagai injil masuk di Juwarima. Karena Kurima dan Juwarima sebagai tempat persinggahan saja.
Pada tahun 1962, Zllner dan tiga penginjil lain dari Biak dan Tanah Merah-Jayapura bersama kepala suku Suwesi ke kampung Homdonggo melalui Hiklahin, dan tidur di Homdonggo.Â
Suwesi sendiri dari kampung Homdonggo, dan ia masak satu ekor babi besar sebagai tanda terima Zllner dan injil. Pada suatu hari setelah kunjungan itu, Zllner, Yerisotouw, dan Mapan ke Yanggali, dan bermalam di kampung itu, kemudian menyeberang sungai Pondeng ke kampung Hasan-Irarek, Sali dan Panal.Â
Di Panal Zllner diterima oleh Ameteruk Peyon, kemudian Zllner dan Rombongan ke Panggema dan kembali ke Piliam. Tanggal-tanggal perjalanan dan tempat-tempat persinggahan Zllner ini sebagai hari survei awal, bukan hari injil masuk. Â
Oktober 1966 Bentz dan rombonganya perjalanan dari Apahapsili ke Angguruk dan tujuan perjalanan ini adalah survei daerah antara Pondeng dan Habie yang belum dibuka pekabaran injil.Â
Dalam rangka itu, 1. Oktober setelah ibadah di Apahapsili mereka ke Hubliki dan tidur di rumah di kampung ini, tanggal 2 mereka tidur di dekat gunung Winahik dan 3 Oktober mereka tiba di Mabualem, tanggal 4 Oktober melayani pengobatan pasien penderita penyakit Frambssi di Mabualen.Â
Seorang kepala suku bernama Tinggil Huluwil masak babi satu ekor untuk pendeta Bentz dan rombongan sebagai tanda terima dan bersaudaraan, dan  tanggal 6 Oktober masuk ke kampung Mohi dan Sabulung Kepno terima rombongan misionaris Bentz dengan masak babi satu ekor untuk mereka.Â
7 Oktober mereka ke Suweneng, di sini tidak ada orang waktu itu, mereka tidur di situ, dan tanggal 8 Oktober mereka ke kampung Werenggik dan tidur di kampung Kiyi, di sini mereka diterima oleh Ameteruk Peyon (sebelumnya Ameteruk Peyon terima Zllner di Panal).Â
Selanjutnya, 10 Oktober Helmut Bentz, Rumbrar, Jareni, Landi dan 8 pemuda Apahapsili tiba di Sali, dan mereka tidur di sini. Mereka melayani suntik dan obat kepada banyak orang sakit Frambssi di kampung ini, dan 11 Oktober mereka menuju Panggema.