Mohon tunggu...
Karles Hasiholan
Karles Hasiholan Mohon Tunggu... Buruh - Karyawan Swasta Peminat Sejarah

founder http://batak.web.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Wajib Militer (Bela Negara) dengan Team dan Character Building

31 Oktober 2015   11:03 Diperbarui: 31 Oktober 2015   11:38 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Nah ini paling mendasar, dan salah satu hal sepele dan paling cepat didapat lewat latihan Baris Berbaris, dimana semua punya kesempatan untuk memimpin dan dipimpin, salah satu kena hukum semua...... Jadi berlatih untuk bisa di atur dan siap mengatur.

2.5 Sigap dalam bertindak

Saat itu juga setiap peserta harus siap sedia 24 Jam, begitu Sirene bahaya berdiring semua harus sigap, meskipun tengah malam (jam 2 dini hari), semua peserta harus bisa menemukan pakaian, perlengkapan senjata dalam keadaan lampu yang di padamkan. Meskipun sering terjadi hal konyol dimana saat di kumpulkan di lapangan banyak hal lucu terjadi yakni ada yang hanya memakai pakaian dalam dengan membawah senjata dan helm. ada yang hanya pake baju atau hanya celana, karena banyak peserta yang setengah tidur atau gagal menemukan perlengkapannya dalam waktu yang di tentukan.

Ini adalah hal yang sepela yang masih sulit dilakukan dan sangat berguna dalam kehidupan dan dalam ruang linkup pekerjaan yakni buat semua yang diperlukan terjangkau, teratur, rapi sehingga dalam keadaan apapun juga kita dapat mengjangkau tanpa harus harus mencari-cari tanpa harus ada penerangan cukup.  Siap setiap saat atau kata Philosofy Jepang : 5S). bukan budah menerapkan ini, dan butuh biaya besar menerapkan dan menanamkan budaya ini.

2.6 Siap menghadapi atau menjumpai siapapun

Dalam benak penulis dulunya yang  pejabat atau yang berpangkat seperti membuat kita hilang nyali atau rendah saat menjumpainya. Saat itu penulis dalam keadaan sangat terpaksa harus menjumpai perwira menengah, tapi tidak ada pilihan menolak hanya akan menimbulkan masalah, penulis akhirnya mengerti tidak perlu takut menjumpai siapapun inti kita berikan penghomatan lebih dahulu, katakan salam, minta waktu untuk berbicara sampaikan dengan padat dan lengkap. Siapkan segala sesuatu sebelum menghadap, sesuatu yang gampang tapi sering terabaikan.

2.7 Jangan Menyerah menghadapi beban yang hanya bisa diatasi oleh waktu dan atau Jarak

Nah ada kalanya ada hal yang tidak bisa kita atasi dan atau tidak ada waktu atau kejelasan kapan semua itu berakhir. Hanya satu yang bisa dilakukan jalani dan jangan tanya kapan itu akan berakhir (seperti mereka yang berjuang untuk memadamkan api kebakaran Hutan).

Waktu itu dengan memegang Senapan Garrand produk perang dunia Kedua seberat 4 Kg di tangan, Helm besi (dikenal sebagai helm bodoh) di kepala, Sepatu Pakaian dinas Lapangan yang berat (Sekelas Sepatu Safety di perusahaan) dan Ransel berisi pasir seberat 5 KG di Pundak.

Berjalan berkilo-kilo meter tanpa tahu tujuan dimana dan kapan akan berhenti, minuman terbatas yang paling hanya 250ml di pinggang yang harus diatur penggunaannya di tengah terik matahari. Semua membosankan dan menjemukan. Semua harus  dilakukan. Tiada pilihan untuk menolak.

Hal ini terkadang ditemukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Tapi apakah kita akan membiarkan hal itu membebani semua peserta? Tidak kita di ajarkan untuk tidak menghilangkan beban itu tapi menguatkan kita untuk mengurangi beban itu. Dengan terus bernyanyi dan berteriak untuk menambah semangat. Semua harus dilibatkan sampai beban itu berakhir yakni sampai pada tempat tujuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun