Mohon tunggu...
Si Mufna
Si Mufna Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang Pemimpi, Tinggal di Kota Wali "Demak". \r\n\r\nMengikat ilmu dengan menulis. \r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Ibu Chairunnisa yang Saya Ingat

5 April 2014   03:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:04 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_318566" align="aligncenter" width="432" caption="Beliau dan tamu undangan sewaktu acara"]

13966222101244728778
13966222101244728778
[/caption]

[caption id="attachment_318567" align="aligncenter" width="432" caption="Pemberian kenangan-kenangan sebelum acara usai (dokumen panitia)"]

13966223591968167813
13966223591968167813
[/caption]

[caption id="attachment_318568" align="aligncenter" width="432" caption="Panitia dan para tamu undangan menyempatkan berfoto bersama (dokumen panitia)"]

13966224171009447801
13966224171009447801
[/caption]

Hikmah yang saya petik

Saya memang kecewa dengan beliau, lebih jauh lagi yang saya takutkan adalah efek buruk yang beliau ciptakan terhadap para peserta seminar tentang apa yang beliau ucapkan tidak sejalan dengan apa yang beliau jalankan. Kalau  belakangan ini, kita disodori berita di Metro TV, tentang kegiatan-kegiatan DPR yang bertolak belakang dengan suara rakyat, mungkin inilah yang menjadi alasannya mengapa rakyat merasa sangat skeptis terhadap lembaga ini. Bukankah satu orang anggota DPR mewakili sekian rakyat? Lalu jika perwakilannya ditangkap KPK, berapa orang yang dia khianati?.

[caption id="attachment_318569" align="aligncenter" width="432" caption="Beberapa panitia dari sekian panitia termasuk saya yang jadi korban pengkhianatan. (dokumen panitia)"]

13966226381889393955
13966226381889393955
[/caption]

Saat saya menghadiri undangan dari KODAM IV Diponegoro Semarang, dalam acara dialog kebangsaan Pak Susilo selaku Gubernur Lemhanas mengatakan bahwa beliau ini takut ketika beliau bicara ini itu di depan, eh tahu-tahu dibelakang hari ditangkap KPK. Yang beliau takutkan bukan dirinya sendiri yang ditangkap, tapi efek jika dirinya ditangkap. Kan efeknya luar biasa karena jabatan yang di sandang. Beliau juga mengatakan bahwa kita tidak hanya mencari orang pintar, tapi yang kita cari adalah orang yang berkarakter.

Rasanya tidak akan habis mengupas untuk saya bandingkan tentang apa yang telah Ibu Choirunnisa paparkan waktu itu dengan tindakannya sekarang, satu kesimpulan saya adalah semua bertolak belakang. Manusia memang tempatnya salah dan lupa, namun dengan melihat profilnya yang begitu meyakinkan, saya bertanya lagi, apa lagi yang kurang dari beliau ? Mungkin Anda punya jawaban sendiri.

Kata orang tua saya, ingatlah kebaikan orang, agar hatimu tenang. Memang benar apa yang  beliau ucapkan, saya melihat ucapannya. Soal apa yang telah beliau langgar, Tuhan tidak pernah tidur.

[caption id="attachment_318587" align="aligncenter" width="372" caption="Ingat saja kebaikan-kebaikannya (foto:http://www.jpnn.com)"]

13966270141249832346
13966270141249832346
[/caption]

Entahlah, teman saya berujar , di Indonesia, ada dua hal yang paling muak ketika di bicarakan (menurut dia). Pertama soal Sepakbola, kedua soal Politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun