Mohon tunggu...
SMP Negeri 5 Padalarang
SMP Negeri 5 Padalarang Mohon Tunggu... Guru - Guru

Halo, SobatPlazma! Selamat datang di akun resmi Kompasiana SMPN 5 Padalarang! Di sini, kami berkomitmen untuk berbagi beragam konten inspiratif dan edukatif, terutama dalam upaya meningkatkan literasi dan membuka wawasan baru untuk seluruh keluarga besar SMPN 5 Padalarang, mulai dari siswa, guru, hingga para orang tua. SMPN 5 Padalarang adalah sekolah yang tidak hanya fokus pada pencapaian akademik, tetapi juga mendukung pengembangan karakter, kreativitas, dan wawasan siswa. Melalui kegiatan literasi, ekstrakurikuler, serta dukungan dalam berbagai bidang seni dan olahraga, kami ingin membantu siswa menjadi pribadi yang berdaya saing tinggi, berbudi pekerti, serta memiliki semangat untuk terus belajar sepanjang hayat. Dalam akun Kompasiana ini, kamu akan menemukan berbagai artikel yang membahas topik-topik menarik, mulai dari tips belajar, info lomba, pengembangan diri, inspirasi karir, hingga kajian budaya yang relevan untuk generasi muda. Setiap artikel disusun dengan harapan bisa menambah semangat dan wawasan SobatPlazma dalam belajar. Yuk, simak dan ikuti terus akun Kompasiana SMPN 5 Padalarang, karena di sini, kami percaya bahwa literasi bukan hanya soal membaca dan menulis, tetapi tentang memahami dunia dengan lebih dalam dan menginspirasi perubahan. Jadilah bagian dari komunitas pembaca aktif bersama kami, dan mari bersama-sama menuju masa depan yang lebih cerah dan penuh pengetahuan!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ekstrakurikuler, Dunia Baru untuk Membangun Karakter

29 Januari 2025   09:53 Diperbarui: 29 Januari 2025   09:53 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagram.com/artclass.smpn5pdl

Angel siswa kelas 7, adalah tipe anak yang lurus-lurus saja. Datang ke sekolah, duduk manis di kelas, mencatat pelajaran, lalu pulang. Baginya, sekolah hanyalah tempat belajar teori, dan nilai bagus adalah segalanya. Tapi di kelasnya, hampir semua teman-temannya punya kegiatan lain di luar jam pelajaran. Ada yang aktif di OSIS, ikut ekskul Keagamaan, Seni, Paskibra, Pramuka, Olahraga, bahkan ada yang sering ikut lomba di luar sekolah. Sementara Angel? Ya, dia hanya belajar.

Awalnya, Angel berpikir itu bukan masalah. "Yang penting nilai bagus, kan?" begitu pikirnya. Tapi lama-lama, ia mulai merasa ada sesuatu yang kurang. Teman-temannya sering cerita seru tentang kegiatan mereka---tentang lomba yang menegangkan, latihan yang melelahkan tapi menyenangkan, hingga pengalaman tak terlupakan saat kegiatan sosial. Angel hanya bisa tersenyum dan mendengarkan.

Momen yang Mengubah Cara Pandang Angel

Suatu hari, di jam istirahat, Angel duduk sendirian di kantin sambil membaca buku. Tiba-tiba, Anya yang sedang membawa nampan makan siang, duduk di depan Angel.

"Eh, kamu Angel, kan? Anak kelas 7?" tanya Anya sambil tersenyum ramah.

Angel mengangguk, agak kaget diajak bicara oleh kakak kelas yang terkenal sibuk tapi populer itu. "Iya, kak. Kok tahu nama aku?"

"Ya tahu lah. Kamu kan sering ranking di kelas," kata Anya santai. "Tapi kok aku nggak pernah lihat kamu ikut kegiatan apa-apa ya?"

Angel tersenyum canggung. "Iya, Kak. Aku cuma fokus belajar. Kayaknya ikut kegiatan kayak OSIS atau ekskul tuh buang-buang waktu."

Anya tertawa kecil. "Aku dulu juga mikir gitu waktu masih kelas 7. Tapi ternyata, dunia sekolah itu nggak cuma tentang nilai di rapor, loh."

Angel mengernyit. "Maksudnya, Kak?"

Anya menunjuk ke sekelompok siswa yang sedang berdiskusi di pojok kantin. "Itu anak-anak OSIS, lagi nyiapin event sekolah. Mereka belajar kerja sama, mengatur waktu, dan menyelesaikan masalah. Terus lihat yang di sana tuh?" Anya menunjuk ke lapangan, di mana anggota Paskibra sedang latihan baris-berbaris. "Mereka belajar disiplin, kerja keras, dan kepemimpinan. Aku dapat semua pelajaran itu di luar kelas, bukan dari buku. Lalu dengar di Aula ada yang teriak-teriak? itu anak ekskul Seni yang lagi latihan Drama."

Angel terdiam, memikirkan kata-kata Anya.

"Coba pikir deh, kamu mau sekolah cuma buat hafalan atau mau belajar sesuatu yang lebih berarti? Kalau cuma hafalan, nanti begitu lulus, kamu cuma inget angka-angka nilai. Tapi kalau ikut kegiatan, kamu bakal punya pengalaman seru yang nggak akan kamu lupain," lanjut Anya sambil tersenyum. "Nanti kalau kamu tertarik, coba aja ikut ekskul yang kamu suka. Aku yakin kamu bakal ketagihan."

Kata-kata Anya terus terngiang di kepala Angel.

Angel Mencoba Keluar dari Zona Nyaman

Setelah naik ke kelas 8, Angel mulai memperhatikan lebih banyak hal. Ia melihat Wiki yang ikut ekskul Agama selalu sibuk dengan hafalan Quran, Djenar yang aktif di ekskul Voli bisa sampe seleksi ke Bogor, dan Singgih yang ikut Sinema malah sering diundang ke acara film pendek. 

"Kayaknya seru juga ya, kalau punya sesuatu yang bisa dikenang selain nilai di rapor," gumam Angel dalam hati.

Akhirnya, Angel memberanikan diri untuk mencoba. Dia mulai dengan mengikuti ekskul Jurnalistik, karena diam-diam dia suka menulis. Awalnya canggung, tapi ternyata dia menemukan kesenangan dalam menulis berita sekolah dan wawancara teman-temannya.

Tidak berhenti di situ, ia juga ikut kegiatan sosial OSIS, dan pertama kalinya ia belajar gimana rasanya mengorganisir sebuah acara. Ia mulai paham, teori di kelas itu hanya setengah perjalanan---selebihnya, ia harus mengalami sendiri.

Angel yang Baru

Bulan demi bulan berlalu, dan Angel mulai berubah. Ia yang dulu hanya fokus belajar di kelas, kini lebih percaya diri berbicara di depan umum. Ia lebih paham bagaimana bekerja dalam tim, mengatur waktu, dan menghadapi tantangan di luar buku pelajaran.

Suatu hari, seorang adik kelas bertanya padanya, "Kak Angel, gimana sih cara biar nggak cuma jadi 'anak belajar' doang?"

Angel tersenyum. "Keluar dari zona nyaman. Dunia nggak cuma soal nilai di rapor. Kamu harus coba banyak hal, karena di luar kelas itulah kita beneran belajar."

Sejak saat itu, Angel tahu bahwa sekolah bukan hanya tentang nilai tinggi, tapi tentang pengalaman yang membentuk siapa dirinya. Dan ia bersyukur, karena akhirnya ia menemukan jalannya sendiri.

Ekstrakurikuler Cinefipal
Tahun 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun