Karena itu, Sales Taking Order bertugas menanyakan untuk sisa pelunasan kepada konsumen. Berlaku sebaliknya, apabila ternyata pelanggan sudah melunasi semua pembayaran, akan tetapi produk hanya dikirim 50 item. Maka, Sales Taking Order juga harus menyelesaikan pesanan tersebut sesuai kesepakatan.
Membina Hubungan Profesional
Seringkali pelanggan atau konsumen dari Sales Taking Order adalah para pedagang grosir atau toko retail. Itulah mengapa, Sales Taking Order dapat bekerjasama dalam jangka panjang. Bahkan, bisa saling mengenal dan menjalin keakraban.Â
Sales Taking Order yang baik akan selalu menjaga reputasi perusahaan dengan kinerja profesional. Semakin banyak pelanggan yang loyal, maka perusahaan semakin untung.Â
Sebagai perpanjangan tangan perusahaan, Sales Taking Order juga bertugas menjalin komunikasi yang baik dengan pelanggan. Termasuk memperkenalkan produk baru, serta menyampaikan informasi penting terkait produk.
Monitoring Kondisi Produk
Jangan sampai ketika pesanan sampai di toko grosir, terdapat produk yang rusak, cacat, atau kadaluwarsa. Sales Taking Order bertugas memeriksa kondisi pesanan yang sudah dikirimkan.Â
Jika terdapat masalah seperti rusak atau kadaluwarsa, maka Sales Taking Order akan mencatat dan mengganti dengan produk baru yang lebih berkualitas. Bukan hanya menjual barang sebanyak mungkin, Sales Taking Order juga membantu menganalisa produk apa saja yang cocok ditawarkan ke calon pembeli tertentu.Â
Hal ini penting untuk mencegah produk dikembalikan ke perusahaan karena kurang laku atau kondisi kadaluwarsa.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H