Mohon tunggu...
SimpliDOTS Articles
SimpliDOTS Articles Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Marketing Specialist at SimpliDOTS

SimpliDOTS adalah layanan software berbasis cloud yang dibangun dan dikembangkan untuk mempermudah kegiatan distribusi barang-barang bisnismu.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Rilis Produk Baru: 8 Pertanyaan yang Distributor Tanyakan

7 November 2022   09:43 Diperbarui: 7 November 2022   09:59 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Kamu ada di sisi brand? Bermitra dengan distributor harus menjadi kesepakatan yang saling menguntungkan antar pihak. Tugasmu sebagai produsen untuk memutuskan distributor mana yang paling dapat memenuhi kebutuhanmu, dan sama pentingnya untuk memastikan kamu bisa menampilkan produkmu dengan cara yang paling menarik.

Di akhir supply chain, retailer pastinya mau memiliki pasokan produk berkualitas tinggi yang konsisten yang akan disukai konsumen mereka. Karena tugas distributor adalah untuk memenuhi permintaan retailer, distributor pastinya juga mau mendistribusikan produk-produk yang terbaru dan terbaik.

Mengambil produk baru dari bisnis baru pula sebenarnya tinggi risiko, dan risiko ini ditanggung distributor dan retailer, karena produk tersebut belum tried and true! Pertanyaan tentang kualitas, produksi, dan respons pelanggan mengenai produk baru bisa bertubi-tubi dilontarkan ke brand baru ini. Produk yang banyak ditampilkan ke pasar bisa sangat volatil di beberapa industri, sehingga jika brand-mu bisa mendapatkan kepercayaan distributor, ini adalah kesempatan emas untuk melancarkan strategi produk baru! Yuk, kita bahas beberapa hal dipertimbangkan distributor dalam bekerja sama dengan brand baru sehingga kamu dapat memberikan peluang terbaik agar produkmu sukses.

Apakah Produk Ini Cocok dengan Persediaan Kami Saat Ini?

Bahkan jika kamu mengajukan lini produk baru yang revolusioner, distributor tentunya memikirkan biaya. Jika distributor tersebut akan membutuhkan banyak uang untuk mengembangkan wilayah, melatih cara menjualnya pada salesman dan cara mengangkutnya, distributor mungkin akan menolak tawaran untuk mendistribusikan produk baru bisnismu. Menjawab semua pertanyaan terkait skenario selama presentasi awalmu sambil berfokus pada bagaimana mereka dapat menghasilkan uang paling banyak seringkali merupakan cara terbaik.

Apakah Produk Baru Tersebut Menarik?

Dilihat dari pengalaman distributor di pasarmu dan feedback yang diterima distributor dari retailer-mu saat ini, distributor bisa membandingkan produkmu dengan permintaan dan harapan konsumen. Bahkan sebelum mereka mulai perbandingan tersebut, mereka akan membayangkan jika produkmu dipajang di rak dengan pilihan yang sebanding dari merek terkenal dan mencoba mengantisipasi reaksi publik. Yakinlah Kawan Simpli, pasti akan ada konsumen yang bertanya, "Kok produknya ganti?"

Produk baru harus memiliki potensial untuk menjadi best seller. Apakah nantinya pasar targetmu dapat dengan mudah mengenali nilai produkmu? Apakah kemasannya menarik dan mengundang? Bisakah produk tersebut menarik audiens skala besar? Apakah titik harganya realistis jika dibandingkan dengan brand lain saat ini? Coba jawab pertanyaan-pertanyaan ini terlebih dahulu, ketahui kompetisinya, dan apakah kemasan produk barumu akan menonjol dibandingkan dengan mereka.

Apakah Bisnis Tersebut Siap untuk Melakukan Pemasaran?

Ketahuilah bahwa kegiatan pemasaran bisa mahal terutama jika kamu meluncurkan produk dari merek baru. Distributor tidak akan mau berinvestasi banyak untuk mendistribusikan produk baru yang tidak akan menutup biaya pemasaran dan periklanan karena membutuhkan waktu dan perencanaan matang untuk memasang semua materi pemasaran tersebut.

Distributor akan mencari data yang bisa menjelaskan dan membuktikan bahwa produkmu adalah pilihan yang populer. Mereka akan menggunakan hasil penjualan dari retailer independen yang sudah menjual produkmu saat ini.

Apakah Bisnis Tersebut Memiliki Rencana?

Rencana bisnis tidak hanya membuatmu dan operasi internalmu tetap memiliki satu tujuan, tetapi juga memberikan gambaran kepada calon mitra tentang arah perusahaanmu. Distributor akan mempertanyakan kekuatan rencana bisnismu dan kemampuanmu untuk mempertahankannya dari waktu ke waktu. Mereka akan mempertanyakan kredibilitas dan pengalamanmu untuk memastikan kamu memiliki kejelasan dan pemahaman tentang apa yang diperlukan untuk menjalankan bisnis yang sukses.

Apakah rencana bisnismu menunjukkan strategi pemasaran yang kuat? Apakah bisnismu telah memenuhi kebutuhan akan produksi yang berkualitas? Dapatkah bisnismu membuktikan keuangan mereka cukup kuat untuk menahan pasang surut dan kemampuan untuk memenuhi pesanan pembelian dalam jumlah besar?

Dapatkah Bisnis Tersebut Memberikan Referensi untuk Mendukung Klaimnya?

Laporan, statistik, dan survei memang bagus untuk dimiliki, tetapi tidak ada bisa mengalahkan referensi. Distributor dapat meminta daftar orang atau bisnis yang berdiri di belakangmu, perusahaanmu, dan produkmu. Karena distributor mengambil risiko untuk meluncurkan produk baru, memiliki referensi langsung dapat membantu menenangkan distributor tersebut akan risiko apapun.

Seberapa Menarik Tawaran Bisnis Tersebut?

Jika distributor masih tertarik setelah mengevaluasi semua hal di atas, hal berikutnya yang perlu dipertimbangkan adalah kesepakatan yang telah diletakkan di hadapan mereka. Pada dasarnya, penawaranmu akan mencakup semua layanan yang kamu harapkan diberikan oleh distributor dan apa yang akan mereka kompensasikan sebagai imbalan atas keahlian mereka.

Pedagang grosir, atau mereka yang terutama berfokus pada pengiriman produk ke pengecer, biasanya mengharapkan persentase yang lebih kecil daripada distributor pengiriman toko langsung. Jika kamu menambahkan merchandising dan pemasaran ke kesepakatan tersebut, kamu akan membayar sedikit lebih banyak untuk hal-hal seperti menyiapkan tampilan toko dan poster.

Saat mengevaluasi kesepakatan, distributor dapat mempertimbangkan sistem yang kamu operasikan saat ini. Tujuannya adalah untuk menemukan perusahaan yang mudah diajak berbisnis. Apakah kamu memiliki portal khusus yang dirancang untuk berkomunikasi dengan distributor? Apakah ini termasuk antarmuka yang dapat membantu dengan pesanan, status pengiriman, pembuatan faktur, dan pengiriman? Dapatkah kamu menyediakan alat pendukung penjualan seperti informasi produk, manfaat, dan brosur untuk mengatasi keberatan dari publik?

Kamu bisa mempermudah distributor untuk mengambil produkmu dan dengan cepat mulai membangun momentum dan mereka akan lebih cenderung mengambil kesempatan untuk berbisnis denganmu.

Bagaimana Pengecer akan Menanggapi Kenaikan Harga?

Sebagai produsen, kamu harus mempertimbangkan bagaimana setiap orang akan mendapat untung dari penjualan produkmu

Ini membutuhkan tiga tingkat harga ini:

  • Biaya untuk distributor
  • Biaya untuk pengecer
  • Biaya untuk pelanggan

Distributor juga mempertimbangkan biaya seperti memasang iklan untuk pemasaran produk. Biasanya, biaya markup distributor mulai di 20%. Saat kamu menambahkan layanan, tarif itu akan meningkat. Retailer dapat memulai markup mereka sekitar 40%, dari harga yang ditampilkan kepada publik. Misalnya kamu mau menjual produk ke distributor seharga $50, lalu distributor akan menjual ke retailer seharga $60 atau lebih. Retailer akan mengambil produk yang sama dan menjualnya ke publik dengan harga $99+.

Seberapa Besar Keinginan Saya untuk Bekerja dengan Perusahaan Ini?

Yang paling penting, distributor akan mengevaluasimu secara pribadi. Melakukan bisnis dengan suatu perusahaan adalah keputusan besar sehingga kemitraan perlu didasarkan pada saling pengertian dan rasa hormat. Jika kamu memiliki kepribadian yang menyenangkan, dan terbukti sebagai individu yang ambisius dan santai, proses pembinaan tidak akan membuat distributor takut.

Suatu perusahaan adalah keputusan besar; sehingga kemitraan perlu didasarkan pada saling pengertian dan rasa hormat. Jika kamu memiliki kepribadian yang menyenangkan, dan terbukti sebagai individu yang ambisius dan santai, proses pembinaan tidak akan membuat distributor takut.

Tidak ada yang mau berbisnis dengan seseorang yang memaksa, kejam, atau terlalu menuntut. Sebelum memasuki perjanjian kerja sama, pikirkan apakah kamu akan tertarik melakukan bisnis dengan diri sendiri atau tidak. Semangat dalam mencari distributor untuk produk barumu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun