"Kalau hari Minggu, pekerja rumah off. Jadi ya Mrs. M yang masak," jelasku
     "Tapi kok hampir tidak kulihat dia main sama anaknya, ya?" lanjut kembaranku.
     "Lha, apa gunanya ada pengasuh kalau masih harus mengasuh anaknya?" sergahku, "Lagian biar saja. Malah bagus buat Tuan kita. Dia jadi dapat pekerjaan. Bisa belajar Bahasa Inggris. Dan tuh lihat, dia serius ama baca bukunya," kataku mengalihkan topik.
     "Kayaknya bukan serius," tukas kembaranku.
     "Maksudmu?" tanyaku.
     "Lihat tuh keningnya sampai berkerut begitu. Kayaknya dia kagak ngarti apa yang dia baca," jawab kembaranku sembari tersenyum
     Mau tidak mau aku juga turut tersenyum, "Bisa juga ya. Padahal itu bukunya MK."
     Posisi Tuanku yang sedang menggelosor di lantai membuat kami rileks dan merasakan dinginnya ubin. Aku perhatikan ruangan sekitar. Ranjang susun dua. MK sedang tidur di ranjang atas. Ranjang bawah yang ditarik keluar untuk jaga-jaga kalau-kalau MK terjatuh. Di ranjang bawah itu pula aku tahu H menemani MK sampai tertidur. Di dinding dekat pintu masuk, rak kayu berisikan beragam mainan dan buku-buku menyita perhatianku. Mainan-mainan warna-warni yang tidak pernah kulihat sebelumnya sepertinya barang-barang yang tidak murah. Lemari kayu untuk menyimpan baju MK dan stok pampers berada di salah satu pojok ruangan.
     "Ssssh, bangun." Aku menggoyangkan diriku melihat Tuanku kerkantuk-kantuk
     "Jangan tidur. Nanti kalau ketahuan tidak jadi deh kerjanya," bisikku khawatir. Tuanku terperanjat dan terbangun. Ia melihat ke sekitarnya.      Menyadari tidak ada orang yang memergokinya ketiduran, Tuanku menyibukkan diri merapikan mainan-mainan MK.
     Hari berguru menjelang usai. Memandikan, membersihkan, menemani bermain, menidurkan, merapikan mainan adalah pekerjaan-pekerjaan yang Tuanku pelajari dari H. Menjelang sore, hari berguru tuntas.