Mareta menggeleng, "Bu Sekar. Dia menunjukkan tulisan pengakuan Armand."
     "Pantes Aldo terdengar begitu kesal," gumam Lala. "Armand sendiri apakah pernah cerita pada kamu?"Â
     Mareta menggeleng, "Ia hanya mengirimkan video itu dengan satu pesan pendek."
      "Apa bilangnya?"
     "Kalau-kalau aku ingin menyimpannya. Dia menjamin copiannya tinggal satu, yang dikirimkan ke aku itu. Yang lain sudah dihapus."
     "Kamu percaya?"
     Mareta mengangkat bahunya. Dari tulisan Armando, HP yang digunakan untuk merekam kejadian itu HP Armando. Dan video yang ditunjukkan ke Bu Sekar belum tersebar termasuk ke pemesannya, Aldo.Â
     "Terus sekarang kamu bagaimana?"
     Mareta kembali mengangkat bahu. Ia menerima kembali HP yang disodorkan temannya.Â
      "Aku tidak tahu," katanya lemah. Matanya menerawang sampai perhatiannya teralihkan oleh bunyi pesan masuk.Â
      "Armand?" gumamnya setengah terkejut. Tanpa membuang waktu ia membuka kotak pesan. "Aku tahu temanmu menguntit dan merekam percakapanku dengan Aldo. Semoga kamu lebih percaya padaku."Â