• Penganiayaan Emosional
Pria mencoba melecehkan wanita dengan cara menjatuhkan harga diri wanita dan membuat wanita itu merasa bodoh atau seakan-akan gila.
• Penganiayaan Seksual
Pria memaksa untuk melayani dirinya tanpa memperdulikan kehendak isteri, atau menyerang secara fisik bagian alat genetalia.
• Isolasi
Pria membatasi ruang gerak wanita mulai dengan siapa berbicara, dan kemana wanita itu akan pergi.
• Menguasai Uang
Pria menghalangi wanita untuk bekerja atau mempunyai uang sendiri, dengan tujuan agar wanita mengemis/bergantung kepada pria untuk keperluan rumah tangga.
• Menyalahkan wanita
Pria berkata bahwa penganiayaan tersebut tidak pernah terjadi. Pria juga berkata bahwa itu hanya main-main. Atau itu akibat kesalahan wanita. Contoh: Si Ayu tidak ada saya pukul tapi supir saya yang pukul dia karena Ayu mabuk.
• Membuat ancaman-ancaman
Pria menggunakan raut wajahnya,perbuatannya, suara, atau membuat ancaman yang membuat wanita merasa takut bahwa dia akan melukainya.
• Menghalangi Wanita jadi Pemimpin di Suatu Negara atau Kantor
Wanita boleh jadi pemimpin bila dia punya nilai-nilai leadership dalam kesehariannya selama dikantor/negara, akan tetapi karena ada dogma agama atau kultur dan sejarah yang menyatakan wanita tidak boleh jadi pemimpin di kantor atau negara maka hal ini dimanfaatkan pria untuk menjadi penguasa.
• Karena dia seorang Pria
Pria menggunakan fakta bahwa karena dirinya seorang Pria maka dirinya bisa memperlakukan wanita sebagai pembantu/budak dalam rumah tangga. Dia membuat keputusan sewenang-wenang sehingga dia mengeluarkan pernyataan bahwa wanita tidak punya hak bicara menyangkut keputusannya dalam rumah tangga.
• Menggunakan anak-anak
Pria meggunakan anak-anak untuk membuat wanita merasa bersalah atau melukai perasaannya.
Â
Efek Dari Tindakan Kekerasan