Mohon tunggu...
Simon Peter
Simon Peter Mohon Tunggu... Ilmuwan - Let's do something different

I am highly interested in environmental issues and I wanna be a part of people who're taking action to cope the problems which we face these days. I am a concerned citizen.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Perlu Adanya Transisi Energi untuk Menyelamatkan Bumi

10 November 2019   10:15 Diperbarui: 11 November 2019   08:19 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Energi merupakan kemampuan untuk melakukan kerja dan menjadi hal yang fundamental dalam kehidupan. Selama ada kehidupan pasti terdapat energi. Kita semua menggunakan energi dalam kehidupan sehari-hari seperti berkendara, memasak, memanaskan atau mendinginkan sesuatu dan bahkan menggunakan internet untuk membaca berita. sebagian besar energi yang kita gunakan adalah energi listrik.

Energi listrik memiliki fungsi yang sangat krusial dalam kehidupan kita setiap hari terutama sebagai penerang pada malam hari. Energi listrik yang kita gunakan adalah bersumber dari fosil fuel yang merupakan sisa organisme seperti hewan atau pun tumbuhan yang sudah mati jutaan tahun yang lalu, mengalami dekomposisi dalam bentuk hidrokarbon seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam. Tanpa peran material-material alam ini, kegiatan manusia dalam bidang transportasi, pertanian, dan kegiatan ekonomi lainnya akan terhambat.

Sejak revolusi industri ketika mesin uap ditemukan, kemudian kereta api, mobi dan pesawat terbang, bahan bakar fosil (fossil fuel) menjadi sumber energi primer dalam menggerakan roda kehidupan manusia. 

Namun, energi fossil dalam penggunaan yang berlebihan dapat melepaskan gas karbondioksida (C02) ke atmosfer dalam jumlah yang besar dan menyebabkan efek rumah kaca dimana dimana temperature bumi meningkat oleh karena panas yang dipantulkan dari bumi tidak keluar angkasa -- terhalang oleh gas karbondioksida yang merupakan salah satu gas dari gas-gas rumah kaca. 

Di lain sisi, gas rumah kaca lainnya seperti chlorofluorocarbon atau CFC akibat penggunaan AC dan hair dryer secara besar-besaran, gas ini meningkat di lapisan troposfer mempengaruhi lapisan ozon (03) hingga laisan ozon semakin menipis. Hal ini menyebabkan sinar matahari sangat mudah untuk menembuh ke bumi dan menyebakan panas seperti yang kita rasakan akhir-akhir ini. 

Berdasarkan data yang dilansir oleh Earth Observatory (www.earthobservatory.nasa.gov 13 may 2009), diprediksi bahwa pada tahun 2065 hampir 2/3 dari lapisan ozon menghilang -- bukan hanya diatas kutub, tetapi tempat dimanapun di bumi. Ozon memiliki peran sangat penting dalam menjaga bumi dari pengaruh benda-benda luar angkasa dan juga menjaga bumi agar suhu bumi tetap stabil. namun tanpa kita sadari, bumi sedang memberikan alaram sekarang dengan panas yang kita rasakan akibat dari lapisan ozon yang semakin menipis. 

Oleh karen itu, kita harus segera melakukan aksi agar prediksi yang ditetapkan tidak akan menjadi kenyataan. Bayangkan saja bagaimana kondisi bumi pada saat itu jika memang benar 2/3 lapisan ozon akan hilang. 

Pastilah bumi akan sangat panas daripada sekarang, akan terjadi perubahan iklim yang signifikan, banyak makhluk hidup akan bermigrasi untuk mencari perlindungan, pertanian akan mengalami gagal panen secara besar-besaran, terumbu karang akan habis sehingga ikan akan punah, dan bumi tidak akan layak lagi dihuni oleh makhluk hidup. Untuk mencegah hal ini akan terjadi, beruntungnya kita memiliki solusi yaitu dengan melakukan transisi energi-tranfosmasi energi ke sumber energi terbarukan untuk menggantikan peran energi fosil.

Saat ini, energi fosil menjadi perhatian dunia karena menyebabkan banyak masalah lingkungan seperti pemanasan global dan perubahan iklim. Selain itu, Energi fosil merupakan energi yang habis dipakai atau tidak bisa diperbaharui lagi. Untuk mengatasi hal ini kita membutuhkan energi yang bisa diperbaharui yaitu energi terbarukan. 

Sumber energi terbarukan banyak disediakan oleh alam misalnya energi panas matahari, energi angin, energi air terjun, energi arus air laut, energi panas bumi dan juga energi biomassa. 

Presiden Joko Widodo ketika dalam debat antarcalon presiden, berbicara bahwa dari tahun ke tahun penggunaan energi fosil sedang dikurangi, misalnya kita sedang mengembangkan energi biomassa. Tentunya pemerintah daerah harus menyambut baik rencana ini dengan melihat potensi alam yang ada di daerah-daerah.

Energi terbarukan tidak akan pernah habis, terjangkau, dan ramah terhadap lingkungan. Karena gas yang dihasilkan dari pabrik tidak secara langsung diemisikan ke atmosfer sehingga tidak menyebabkan polusi atau pun masalah lingkungan seperti pemanasan global dan perubahan iklim. Dalam kebanyakan kasus, teknologi energi terbarukan memerlukan perawatan yang lebih sedikit dari pada generator yang menggunakan sumber bahan bakar tradisional. 

Hal ini karena menghasilkan energi seperti panel surya dan turbin angin memiliki sedikit atau tidak ada bagian-bagian yang bergerak dan tidak bergantung pada sumber bahan bakar yang mudah terbakar dalam beroperasi. Semakin sedkit persyaratan perawatan, semakin banyak waktu dan uang uang yang dihemat. 

Mengembangkan energi terbarukan bukan hal yang mudah, tentu membutuhkan alokasi dana yang sangat besar untuk membeli peralatan-peralatan seperti turbin, panel surya, power house, intake, gardu peralatan listrik, transformator, tiang, kabel, dan komponen beton lainnya. Oleh karena itu, untuk mendorong pengembangan energi terbarukan di Indonesia, pemerintah daerah perlu mengambil inisiatif bekerja sama dengan pemerintah pusat dalam mempercepat pengembangan energi terbarukan.

Sehingga pada tahun 2030, seperti yang telah ditetapkan oleh Sustainable Development Goal (SDG) 7, Indonesia bisa mencapai target yaitu meningkatkan produktivitas energi, memperluas infrastruktur dan upgrade teknologi untuk menyediakan energi yang bersih dan lebih efisien yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia dan membantu lingkungan. 

Dengan transisi energi dan mengembangkan energi terbarukan, maka pemerintah akan membuka banyak lapangan pekerjaan dan masalah PLN dengan sumber energi fosil seperti sekarang ini bisa teratasi. Pada akhirnya masyarakat di pelosok-pelosok pun akan sejahtera dalam mengkonsumsi listrik modern yang bersih dan ramah terhadap lingungan. Perubahan adalah lokal, dan bahkan perubahan global dimulai dengan orang-orang seperti kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun