Energi terbarukan tidak akan pernah habis, terjangkau, dan ramah terhadap lingkungan. Karena gas yang dihasilkan dari pabrik tidak secara langsung diemisikan ke atmosfer sehingga tidak menyebabkan polusi atau pun masalah lingkungan seperti pemanasan global dan perubahan iklim. Dalam kebanyakan kasus, teknologi energi terbarukan memerlukan perawatan yang lebih sedikit dari pada generator yang menggunakan sumber bahan bakar tradisional.Â
Hal ini karena menghasilkan energi seperti panel surya dan turbin angin memiliki sedikit atau tidak ada bagian-bagian yang bergerak dan tidak bergantung pada sumber bahan bakar yang mudah terbakar dalam beroperasi. Semakin sedkit persyaratan perawatan, semakin banyak waktu dan uang uang yang dihemat.Â
Mengembangkan energi terbarukan bukan hal yang mudah, tentu membutuhkan alokasi dana yang sangat besar untuk membeli peralatan-peralatan seperti turbin, panel surya, power house, intake, gardu peralatan listrik, transformator, tiang, kabel, dan komponen beton lainnya. Oleh karena itu, untuk mendorong pengembangan energi terbarukan di Indonesia, pemerintah daerah perlu mengambil inisiatif bekerja sama dengan pemerintah pusat dalam mempercepat pengembangan energi terbarukan.
Sehingga pada tahun 2030, seperti yang telah ditetapkan oleh Sustainable Development Goal (SDG) 7, Indonesia bisa mencapai target yaitu meningkatkan produktivitas energi, memperluas infrastruktur dan upgrade teknologi untuk menyediakan energi yang bersih dan lebih efisien yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia dan membantu lingkungan.Â
Dengan transisi energi dan mengembangkan energi terbarukan, maka pemerintah akan membuka banyak lapangan pekerjaan dan masalah PLN dengan sumber energi fosil seperti sekarang ini bisa teratasi. Pada akhirnya masyarakat di pelosok-pelosok pun akan sejahtera dalam mengkonsumsi listrik modern yang bersih dan ramah terhadap lingungan. Perubahan adalah lokal, dan bahkan perubahan global dimulai dengan orang-orang seperti kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H