Mohon tunggu...
Seno Rocky Pusop
Seno Rocky Pusop Mohon Tunggu... Penulis - @rockyjr.official17

सेनो आर पूसॉप जूनियर

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ternyata Ini Rahasia Brazil Menjadi Negeri Raja Sepakbola

6 April 2023   16:15 Diperbarui: 15 Oktober 2024   16:21 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kota Brazil (iStock)

Artikel ini saya tulis pada tanggal 10 November 2022, rencananya mau upload di Kompasiana sebelum perhelatan Piala Dunia Qatar 2022 dimulai, eh malah ponsel saya jatuh dan LCD-nya pecah. Lagian saya save tulisan ini di ponsel.

Sekarang sudah bisa diupload lagi, harap dimaklumi barusan saya perbaiki ponselnya. Tanpa basa-basi lagi, kita lanjutkan pembahasan artikel ini. 

Mengapa Brazil mendapatkan julukkan sebagai Negeri Sepak Bola? Atau mengapa orang Brazil begitu maestro dalam hal sepak bola. Patut diacungi jempol, karena sepak bola di negara Samba telah menjadi habitusnya rakyat Brazil.

Selain sebagai fans yang fanatik Brazil, tetapi juga sebagai penggemar sepak bola sekaligus saya memberikan pengetahuan tentang sepak bola di Brazil. Sebenarnya dibilang fans abadi, tapi entahlah**

Secara holistik Brazil merupakan negara yang besar dengan banyak penduduk, tentunya banyak yang lahir dari keluarga yang relatif miskin. Banyak ancang-ancang kaki menjadi permainan populer di negeri Samba seperti futsal, sepak bola jalanan, persaingan yang sangat kompetitif, bahkan mental juara yang telah terpatri dalam sanubari menjadikan mereka sebagai ahli dalam memainkan kulit bundar.

Banyak pemain superstar yang disebut Selecao lahir dari cara bermain yang hanya menggunakan mini-wicket, bertelanjang kaki atau pun hanya dengan kaus kaki yang diisi kertas, alias kaki kosong adalah bakat alami yang mampu menekankan kontrol ketat, keterampilan cemilang yang membuat mereka berpikir lebih cepat dan bermain cepat.

Menurut pandangan budaya Brazil adalah tempat berkembang yang sempurna bagi para pemain sepak bola di tengah populasinya yang besar dengan berbagai macam masalah sosial. Sehingga sepak bola jalanan telah mewakili jalan keluar dari kemiskinan, jadi bagi orang Brazil sepak bola telah menjadi agama.

Dalam urusan sepak bola di Brazil adalah olahraga paling populer. Mereka begitu bergairah dalam sepak bola. Oleh karena itu, dalam bahasanya mereka menyebutnya sebagai "o Pas do Futebol" yang berarti "Negara Sepak Bola".

Orang Brasil mengadopsi nilai khas kebudayaan mereka dalam permainan sepak bola. Antropolog Brazil Roberto DeMatta dalam bukunya yang berjudul "O que faz o Brasil, Brazil?" menyebutkan sebuah konsep yang disebut Jeitinho (Jalan Kecil) untuk menjelaskannya.

Jeitinho merupakan metode menemukan cara untuk mencapai sesuatu dengan menghindari atau membengkokkan aturan maupun melanggar konvensi sosial. Konsep ini adalah bagian yang mendarah daging dari budaya Brazil.

Tapi Jeitinho menjelaskan keistimewaannya, bukan kehebatan sepak bola Brazil. Sejak mereka mengenal sepak bola, orang Brazil telah memainkan bola secara ajaib seperti pemain sirkus.

Jeitinho selalu melekat pada cara berpikir orang Brazil. Jeitinho memaksa orang untuk berpikir kreatif, penuh imajinasi, dan mengandalkan intuisi dan fleksibilitas ketika menghadapi kondisi yang tidak terduga, sulit atau kompleks.

Budaya ini sebenarnya lahir dari dominasi dan pengekangan yang dilakukan oleh kaum proletar kulit putih melalui peraturan perundang-undangan secara sepihak kepada kaum kulit hitam. Oleh karena itu, Jeintinho selalu identik dengan ketidaktaatan terhadap hukum, struktur dan aturan.

Hukum merupakan struktur eksternal dalam suatu hubungan sosial dalam masyarakat. Hal ini berbeda dengan orang Brazil yang menjadikan kemampuan individu sebagai kunci hubungan sosial.

Tak heran jika kecenderungan masyarakat Brazil adalah individualistis. Sikap inilah yang membuat mereka menemukan jalan sendiri untuk menguasai situasi, dan memiliki kreativitas yang tinggi tetapi juga sekaligus menimbulkan ketidakpercayaan kerjasama dengan orang lain***

Selepas itu, bagi Timnas Brazil pada ajang dunia memiliki julukan "The Seleo" yang artinya "Orang-Orang Pilihan". Berarti seleksi, jelas bukan berdasarkan polling untuk menentukan pemain yang akan membela Brasil. Tetapi para punggawa Brazil merupakan pemain-pemain pilihan.

Orang Brazil menyebutnya sebagai Canarinho (The Little Canary), disebut The Little Canary adalah salah satu gambar paling ikonik dalam sejarah Brazil di Piala Dunia. Julukan ini merujuk pada Burung Kenari yang menjadi ikon di Brazil saat itu dengan warna kuning cerah yang menjadi inspirasi seragam Brazil.

Turun-temurun menjadi role model bagaimana seharusnya sepak bola dimainkan. Secara historis, dunia harus berterima kasih kepada Brazil karena telah melahirkan banyak pesepakbola terbaik dunia dan menjadi tim pemenang Piala Dunia terbanyak dan terbaik sepanjang masa.

Selain Jeitinho, ada sebuah filosofi yang identik dengan pemain Brazil, yaitu "Jogo Bonito" (Permainan Cantik), mereka memiliki filosofi yang melekat dalam kehidupan orang Brazil dalam memandang sepak bola.

Tidak ada salahnya Brazil menjadi pabrik sekaligus gudang sepakbola. Saking terkenalnya, banyak lelucon mengatakan kalau anak-anak Brazil itu lahir menggiring bola keluar dari rahim ibu mereka.

Sepak bola di Brazil bukan hanya sekedar permainan, melainkan gaya hidup yang tidak bisa dipisahkan dari masyarakat Selecao. Hal ini terbukti dari banyaknya pemain Brazil yang menjadi legenda telah memahat legenda.

Alasan utama mengapa pemain Brazil begitu diminati? Tentunya adalah keterampilan individu sang pemain. Mengusung filosofi Jogo Bonito (Permainan Indah), para pemain negeri Samba diketahui memiliki skill di atas rata-rata.

Sebuah permainan cantik di populerkan oleh legenda hidup negeri Samba yang memenangkan 3 kali Piala Dunia "King Pele" dalam biografi dan film dokumenter menceritakan tentang kehidupannya dengan perjuangan sepakbola.

Di sana, legenda hidup Brazil berterima kasih kepada semua orang yang datang ke dalam hidupnya dan membantu menikmati "Permainan Cantik". Permainan cantik yang dimaksud Pele tentu saja sepak bola, dan mengaitkan Jogo Bonito ini dengan sang legenda dan cara Pele bermain sepak bola.

Dalam rangka memperingati hari sepak bola nasional pada tangga 20 Juli 2022 lalu, King Pele dalam cuitanya di akun Instagram resminya mengatakan bahwa:

"Sepak bola mungkin lahir di Inggris, tetapi tentu saja telah menjadi kewarganegaraan Brazil. Dan tentu saja sebuah negara yang bergairah tentang sepak bola karena Brazil akan memiliki hari untuk menghormati olahraga favoritnya mereka. Sepak bola lebih dari sekedar olahraga, itu adalah gairah, mampu menyatukan seluruh negara dibawah satu kaus".

Meski begitu, sepertinya lelucon kalau bocil-bocil Brazil itu lahir menggiring bola keluar dari rahim ibu mereka. Tetapi inilah sebuah realitas yang tak terbantahkan oleh sipapun dan mereka pantas memiliki dan mendapatkannya, Vamos Brazil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun