Pada hakekatnya pertumbuhan iman pemuda Kristen harus berlandaskan Alkitab sebagai cermin kehidupan yang bersumber daripada Tuhan dan yang menjadi tugas manusia adalah respon positif terhadap karya Roh Kudus.
Iman yang bertumbuh akan menghasilkan iman yang baik, yaitu buah Roh yang nampak melalui kehiduapan dan kepribadian orang setiap harinya sambil mensyukuri kebaikan Tuhan.
Pemuda Kristen di Tanah Papua sebagai sesuatu yang hidup, bertumbuh dan berproses seperti tumbuhan yang berakar dan berbuah. Sehingga kita dituntut dalam pertumbuhan iman serta berkembang dalam kepercayaan kepada Tuhan serta menantikan panggilan-Nya, dan apa yang menjadi bukti dari kepercayaan itu ialah ketika kita dapat menghasilkan buah.
Dalam era digitalisasi ini memiliki dampak positif maupun negatif sehingga pemuda menjadi cenderung lebih menyukai hal-hal yang instan membuat pemuda Kristen minim untuk bekerja keras.
Selain itu, dengan semakin berkembang pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi
membuat para pemuda-pemudi lebih cenderung menyukai interaksi secara tidak langsung dengan alat komunikasi yang digunakan (Smartphone) membuat pemuda apatis terhadap lingkungan sekitar.
Tidak dapat dipungkiri bahwa era digital ini sudah merabah ke pelosok Tanah Papua. Hadirnya teknologi sangat membantu dan membawa manusia mencapai suatu kemajuan yang sangat luar biasa.
Tetapi juga, pada saat yang persamaan kejahatan manusia dan dosa juga bisa
memakai kemajuan atas karya manusia ini digunakan untuk menyebarkan kejahatan, kekerasan, pornografi yang berpotensi merusak kehidupan umat manusia terutama generasi muda Papua.
Dengan demikian sorotan tajuk "Dampak Digitalisasi Bagi Pertumbuhan Iman Pemuda Kristen di Tanah Papua", untuk dapat merefleksikan dan mengaplikasikan nilai-nilai kekristenan dan memiliki cara pandang sipiritual pemuda Kristen di Tanah Papua terhadap meleknya kemajuan teknologi di era digital yang semakin membuat manusia terhubung antara satu sama lain di berbagai belahan dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H