Mohon tunggu...
Seno Rocky Pusop
Seno Rocky Pusop Mohon Tunggu... Penulis - @rockyjr.official17

सेनो आर पूसॉप जूनियर

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ada Hari Bagaikan Mimpi

20 Agustus 2022   17:03 Diperbarui: 27 Juli 2023   19:36 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi : PixlLabe/Dokpri SRP

Apakah kehidupan yang aku impikan, kebebasan mungkin di dunia ini? Apakah kehidupan tidak lebih dari pelarian?
Ataukah pendaki? Bajak laut? Sampai akhir?

Apakah hari itu akan datang, ketika aku dapat mempercayai orang lain? Adakah hari itu akan datang bagaikan mimpi ketika orang menyambutku dengan tangan terbuka sebagai teman?

Berapa kali aku harus bertahan dan berteduh di gunung sampai menanti datangnya embun di pagi hari? Sebuah malam yang tidak pernah fajar sebelum aku melihat cahaya?

Tidak pernah matahari bersinar sebelum pagi. Sebuah bulan yang tidak pernah terang sebelum malam.

Tanpa tempat untuk pergi aku sendirian. Tanah ini berwarna emas. Orang mungkin kagum. Sampai mengatasi kebencian dalam diriku.

Disertai mereka yang mendatangi aku. Sementara jiwaku gundah gulana dan keresahan di hati melingkup duka-lara.

Menyeka air mata yang mulai mengalir. Memberikan cukup kesempatan untuk suara hatiku berbicara.

Menjahit mulutku dengan diam. Membiarkan mereka mengungkapkan dan membebaskanku. Niscaya di hari yang bagaikan mimpi.

Kesepian tumbuh di hatiku, kesabaran subur dalam jiwaku, hatiku berkembang banyak membuahkan pikiran dalam benakku.

Mengapa engkau tertekan hai Jiwaku? Mengapa engkau gelisah dalam diriku

Namun diam-diam aku terus menanggungnya. Menghadapi hari esok yang tidak menentu. Aku tidak tahu, jika ada hanya sedikit kekuatan yang membangkitkan dalam hatiku.

Jika ada hatiku akan berharap dan takkan menyerah ketika fajar datang, mulai berjalan dan mencoba semampu yang dapat aku lakukan dalam kehidupan.

Hari itu akan terjadi, semuanya bagaikan mimpi, aku berdiri menapaki jalan setapak. Menanti datangnya sebuah hari bagaikan mimpi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun