Mohon tunggu...
Seno Rocky Pusop
Seno Rocky Pusop Mohon Tunggu... Penulis - @rockyjr.official17

सेनो आर पूसॉप जूनियर

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ayah Ajari Aku Doa

1 Agustus 2022   00:00 Diperbarui: 1 Agustus 2022   08:51 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tersenyum hanya mengarahkan pandangan ke Ayah, masih terlalu polos pada masa kecil sebuah pertanyaan pun muncul di benakku, pada saat yang persamaan aku tiba-tiba berkata, "Ayah bagaimana aku menggunakan kata-kata dalam doa?".

Kemudian sahut Ayah, "Mulai sekarang di meja makan, sebelum menikmati hidangan yang selalu tersedia ingatlah dan ucapkanlah doa ini".

Ayah menyuruh aku untuk mengikuti kata-katanya "Ya Mohon, Berkatmu ini, Amin" dan aku memimpin doa makan hari itu, mengikuti isyarat Ayah.

Kiranya, di meja makan itulah, untuk pertama kalinya di masa kanak-kanak, ayah mengajari aku cara berdoa sebelum makan.

Sepanjang hari-hari berikutnya, doa itu membekas dalam benakku. Setiap kali makan siang tiba, aku terlebih dahulu mengangkat tangan untuk memimpin doa. Ibu sangat bangga dengan giliranku.

Meja makan, barangkali hanya sekedar perabot rumah tangga, di sini aku akan mengatakan bahwa Ayah telah melatih kami lebih banyak di meja ini. Meskipun, bagi orang lain, tidak menghiraukan meja makan dalam rumah.

Bagi ayah, kehidupan dalam dalam rumah jauh lebih berarti daripada tinggal di luar rumah, karena di luar rumah, ayah selalu sibuk melayani banyak orang, saat dibutuhkan.

Sehingga tidak ada waktu luang untuk bersama, mungkin saat-saat itu adalah saat terbaik kami bisa bersama Mom dan Dad, terutama di atas meja makan.

Sampai detik ini, doa ini selalu aku ingat dan sebelum makan aku selalu berdoa. Lebih dari itu, mengingatkan aku pada Ayah, kala ia mengajariku berdoa, untuk pertama kalinya dalam hidupku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun