Mohon tunggu...
Sim Chung Wei
Sim Chung Wei Mohon Tunggu... Guru - Guru

blog : castleofwisdom7.blogspot.com youtube : https://www.youtube.com/@castleofwisdom2442 ig : @simchungwei Saya pria, lahir di kota Tahu, Sumedang, Jawa Barat, pada tanggal 24 Desember , anak pertama dari dua bersaudara. Saat ini berprofesi sebagai tenaga pendidik di salah satu sekolah swasta di Jakarta, dan merintis sebagai seorang penulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Trend Khitan Dewasa

8 Februari 2023   09:54 Diperbarui: 9 Februari 2023   00:28 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Trend Khitan/Sunat Dewasa

Saat saya merantau ke Jakarta, sekitar tahun 2007, awalnya saya merasa aneh, ada klinik yang menawarkan jasa sunat dewasa, dan teletak di kawasan Kelapa Gading yang mayoritas di huni oleh non muslim.
Saat ini, di beberapa kota besar di Indonesia, mulai marak (trend) sunat  di usia dewasa. Setelah membaca beberapa artikel dan bertanyaan kepada beberapa rekan non Muslim, hal ini karena ada beberapa faktor yang mendukungnya. 

Seperti baru mengerti manfaatnya, tidak adanya kewajiban di agama yang mereka anut, atau ternjadinya indikasi kesehatan, juga ada juga yang beralih kepercayaan menjadi Muslim (mualaf). Maka ketika seseorang menjadi Mualaf saat dewasa, maka akan melakukan tindakan ini sebagai kewajiban agama barunya.

Melihat  permitaan pasar seperti inilah yang dilihat oleh beberapa klinik yang menawarkan Jasa Sunat Dewasa. Jasa kesehatan yang melihat pelang bisnis, menawarkan jasa ini termask jasa sunat di rumah yang mungkin lebih terasa nyaman untuk pasien dewasa. Saat ini banyak juga yang awalnya klinik khitan yang bisaya dikunjungi oleh anak-anak, sekerang denganpapan nama besar menulis juga melayani sunat dewasa.

Salah satu yang sempat menjadi viral di youtube  adalah komika Marsel Widiyanto yang melakukan sunat pada usia 22 tahun, dan dinggah di kanal Youtube Denny Cagur. 

Alasan awal komika ini melakukan sunat, adanya sebuah  pengalaman yang memalu saat kencing di urinoar sebuah mall, dan diledek sudah besar belum sunat. Dan kemdian ditambah alasan kesehatan.  

Dengan semakin maju dan berkembangnya bidang kesehatan, dan berbagai penelitian, maka perihal khitan atau sunat sekarang ini bukan semata-mata kewajiban dalam ajaran Agama Islam, namun menjadi ajuran kesehatan untuk kaum pria. di beberapa negara Eropa, Amerika, dan Afrika juga telah menganjurkan kaum pria mereka untuk melakukan tindakan ini, malah ada yang dilakukan saat bayi.      

Hasil bincang dengan salah seorang teman, sebut saja Mr.I, melakukan operasi minor ini sekitar 4 bulan menjelang pernikahanya, pada usis 33 tahun. Saya juga awalnya bertanya kenapa menjelang pernikahan baru melakukan sunat? menurut dia selain untuk kesehatan, juga karena sang calon istri menyarankan. 

Meskipun mereka  berdua non-muslim, tapi dari cara mereka berpikir kita dapat melihat bahwa merka sudah mengerti manfaat sunat bagi bagi pria dan bagi pasangannya. dan luar biasanya teknologi sekarang ini, setelah tindakan tersebut, dia dapta beraktivitas meskipun sedikit terbatas, namun tetap bisa datang ke tempat kerja dengan memakain celana tanpa perlu sarungan.

Dan setelah saya tanya lebih lanjut, dia sebenarnya tidak memiliki indikasi kesehatan, seperti penyempitan kulit penis, sehingga dapat dibuka full seperti yang sudah disunat, jadi tanpa melakukan operasi minor inipun, sebenarnya fungsi alat reproduksinya tidak mengalami masalah. Setelah menikah iseng saya tanya bagaimana rasanya, dia bilang luar biasa dan lebih percaya diri.

Lain halnya dengan youtuber Kenneth Halim yang melakukan tindakan ini setelah menikah dan merasakan tidak nyaman saat berhubungansuami-istri, karena sensitif nya kepala penis (gland). Pengalaman tersebut diunggal di kanal youtbe milik istrinya,  Pingky Ruslie. Hal ini dikarenakan kulit penis Kenneth yang terlalu melekat atau dalam istilah kedokteran disebut phimosis,  sehingga kepala penis mengalami pelekatan dengan kulitnya. 

Kondisi inilah yang membuat sang suami tidak nyaman saat berhubungan. Dan kondisi ini menjadi salah satu penyebab proses pembuahan tidak berhasil. Karena secara fisiologis (hormon, kematangan sel telur, jumlah sperma, kelincahan sperma, dan sebagainya) kondisi kesehatan reproduksi mereka berdua tidak bermasalah. 

Atas anjuran dari dokter akhirnya sang suami menjalani proses pemotongan ini pada usia 27 tahun. Dan saat ini,  setelah sang suami dapat menikmati dan melakukan fungsi reproduksinya, mereka dikaruniai seorang anak laki-laki.

Tentu masih ada juga pengalaman-pengalaman sunat dewasa ini yang tidak diangkat ke permukaan, karena mal dan alasana lainnya. Jadi saat ini alasan kenapa pria non Muslim di Indonesia, akhirnya melakukan sunat baik saat anak-anak atau sudah dewasa, bkan hanya alasan agama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun