Okee kita lanjut ceritanya.
Setelah Ukraina menjadi negara tersendiri, ternyata Ukraina masih belum lepas dari bayang-bayang Rusia. Mulai akhir November 2004 terjadi Revolusi Orange yang merupakan rangkaian protes masyarakat Ukraina untuk terbebas dari Rusia dan hal ini terjadi hingga Januari 2005 menghasilkan presiden baru bernama Victor Yushchenko. Tentu Rusia tidak suka dan mereka melakukan strategi yaitu filtrasi ke dalam politik dalam negerinya Ukraina yang membuahkan hasil dengan naiknya Victor Yanukovych sebagai presiden Ukraina pada tahun 2010.Â
Memang kenapa dengan naiknya Victor Yanukovych?
Tentu sangat berarti bagi Rusia karena Victor Yanukovych sangat pro terhadap Rusia berbeda dengan Victor Yushchenko yang sebaliknya. Tetapi hal ini membuat masyarakat Ukraina marah hingga terjadi kembali revolusi pada tahun 2014 dan terjadilah kekosongan kekuasaan. Rusia memanfaatkan hal ini dengan mengambil alih daerah Crimea disertai dengan pemberontakan dengan mendukung kelompok separatis yang berada di Ukraina Timur.Â
Saat ini presiden baru Ukraina yaitu Volodymyr Zelensky yang anti Rusia menyatakan keberpihakan kepada NATO dan pihak barat untuk bergabung dengan NATO. Ia tidak ingin Ukraina berada dalam bayang-bayang Rusia. NATO pun menyambutnya dengan baik karena jika Ukraina bergabung maka mereka dapat membuat pangkalan militer disana. Jelas Rusia mengamuk dan hasratnya untuk menguasai Ukraina semakin memuncak.Â
Lalu akankah konflik ini semakin besar dan meletus menjadi perang dunia ketiga? Mari kita doakan saja agar semuanya dapat terselesaikan dengan baik tanpa adanya perang yang akan merenggut banyak nyawa warga sipil yang tidak bersalah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H