Mohon tunggu...
Gita TiaraMuntaha
Gita TiaraMuntaha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Bimbingan Konseling Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung

ambivert yang suka seni terutama musik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Definisi dan Sejarah Singkat Kesehatan Mental

13 Juli 2024   13:52 Diperbarui: 13 Juli 2024   13:53 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kesehatan Mental

WHO mendefinisikan tentang kesehatan mental sebagai kondisi kesejahteraan individu yang menyadari potensinya sendiri, dapat mengatasi tekanan kehidupan yang normal, dapat bekerja secara produktif dan berbuah, dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya. Kesehatan mental merujuk pada bagaimana individu mampu menyesuaikan diri serta berinteraksi baik dengan lingkungan sekitarnya, sehingga individu terhindar dari gangguan mental.

M. Jahoda, seorang pelopor gerakan kesehatan mental, memberi definisi kesehatan mental sebagai berikut: "kesehatan mental adalah kondisi seseorang yang berkaitan dengan penyesuaian diri yang aktif dalam menghadapi dan mengatasi masalah dengan mempertahankan stabilitas diri, juga ketika berhadapan dengan kondisi baru, serta memiliki penilaian nyata baik tentang kehidupan maupun keadaan diri sendiri."

Menurut Ginsberg pada tahun 1995, menyebutkan bahwa kesehatan mental merupakan bidang praktik Pekerjaan Sosial, bahkan apabila kita coba perbandingkan, di Amerika Serikat, untuk setiap bidang pengkhususan dalam sistem kesehatan seperti pelayanan ruang gawat darurat, oncology, pediatrik, perawatan umum dan bedah, unit perawatan intensif, rehabilitasi, unit program penanggulangan NAPZA, HIV/AIDS, kesehatan umum dan kesehatan mental mempekerjakan pekerja sosial.

Kesehatan mental atau jiwa menurut undang--undang nomor 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa merupakan kondisi dimana seseorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya. Hal itu juga berarti kesehatan mental mempunyai pengaruh terhadap fisik seseorang dan juga akan mengganggu produktivitas. 

Ilmu Kesehatan Mental

Ilmu kesehatan mental membahas masalah mental, tetapi istilah mental dalam ilmu behavioral dan kedokteran mental lazimnya diganti dengan kata kepribadian. Kerangka berfikir yang dimaksud disini ialah dinamika kesehatan mental. Dalam dinamika ini ada salah satu masalah yang merupakan titik tolak segalanya, yakni kebutuhan manusia. Dalam ilmu kesehatan mental segala sesuatu yang menyangkut kepribadian, khususnya kesanggupan untuk melakukan tugas, senantiasa mendapat perhatian utama. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kalau kepribadian sanggup mengatur agar kebutuhan bisa dipenuhi, maka akan menghasilkan kesehatan mental yang cukup baik. Begitupun sebaliknya.

Sejarah Kesehatan Mental

Sejak abad-19 di Jerman yakni pada tahun 1875 M, kajian mengenai kesehatan mental sudah dikenal. Pada pertengahan abad ke-20 kajian tentang kesehatan mental lebih berkembang seiring kemajuan ilmu dan teknologi modern. Kesehatan mental sebagai ilmu yang praktis dan banyak dipraktikkan dalam kehidupan manusia sehari-hari, baik dalam bentuk bimbingan dan konseling yang dilaksanakan di semua aspek kehidupan individu, misalnya dalam rumah tangga, sekolah-sekolah, lembaga-lembaga pendidikan dan dalam masyarakat.

Awal mula munculnya kesehatan mental hanya terbatas pada individu yang mempunyai gangguan kejiwaan dan tidak diperuntukkan bagi setiap individu pada umumnya. Namun, pandangan tersebut bergeser, kesehatan mental tidak terbatas pada individu yang memiliki gangguan kejiawaan tetapi juga diperuntukkan bagi individu yang mentalnya sehat yakni bagaimana individu tersebut mampu mengeksplor dirinya sendiri kaitannya dengan bagaimana ia berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Sejarah tentang kesehatan mental dibagi atas Zaman Pra Ilmiah dan Zaman Modern.

*> Zaman Pra Ilmiah terbagi menjadi zaman animisme, yakni kepercayaan mengenai jiwa yang dikuasai oleh roh-roh atau dewa-dewa; dan zaman naturalisme, yakni gangguan fisik dan mental merupakan akibat dari alam bukan disebabkan oleh pengaruh roh atau dewa.

*> Zaman Modern, pergeseran faham animisme (irrational) dan tradisional ke arah sikap dan pengobatan yang ilmiah (rasional). Pengobatan ilmiah terhadap gangguan mental terjadi saat berkembangnya psikologi abnormal dan psikiatri di Amerika

Benyamin Rush (1745-1813) menjadi staf medis di Rumah Sakit Pensylvania, dengan 24 pasien yang dianggap "lunatics" yakni orang yang mengalami gangguan atau orang gila / sakit ingatan. Ia berusaha memahami orang-orang yang mengalami gangguan jiwa dengan cara menulis artikel, koran, ceramah dan pertemuan lainnya yang pembahasannya tentang gangguan mental.

13 tahun kemudian, Rush membangun rumas sakit yakni pada tahun 1796 yang dikhususkan bagi penderita gangguan mental. Ruangan untuk pasien gangguan mental dipisah antara pasien laki-laki dan wanita.

Perkembangan kesehatan mental selanjutnya, dipengaruhi oleh gagasan, pemikiran, dan inspirasi dari tokoh perintisnya yaitu Dorothea Lynde Dix dan Clifford Whittingham Beers, dimana Beers merupakan mantan pasien di beberapa rumah sakit jiwa yang berbeda. Selanjutnya, kedua tokoh ini lebih menekankan pada pencegahan gangguan mental dan pertolongan yang diperuntukkan bagi orang-orang lemah dan miskin.

Organisasi yang saat ini terus menggalakkan kesehatan mental, diantaranya adalah The World Federation for Mental Health dan The World Health Organization (WHO).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun