Kehidupan manusia diliputi dari berbagai aspek. Diantaranya yaitu aspek jasmani dan rohani. Diibaratkan adalah pikiran yang menjadi penggerak segala rangka jasmani, maka peran psikologi menjadi salah satu yang utama dalam kehidupan manusia.Â
Adapun dengan aspek rohani yaitu peran agama yang menuntun manusia untuk menjalani kehidupan yang sesuai dengan keyakinannya. Sehingga bisa menjadi pribadi yang memiliki ketenangan dalam kehidupan sehari-harinya. Berikut beberapa cara agama dapat berkontribusi pada kehidupan damai seseorang.
Memberikan makna dan tujuan:Â Dengan beragama kita memiliki wawasan mengenai makna dan juga tujuan hidup. Serta membantu individu merasa lebih terhubung dengan sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri, yaitu hal gaib seperti mimpi dan tentunya Tuhan. Dengan begitu dapat memberikan rasa ketenangan pikiran karena memberikan kejelasan pada arah dan makna setiap tindakan dan pengalaman.
Pemahaman Eksistensi:Â Agama memberikan gambaran untuk kita memahami keberadaan eksistensi manusia, termasuk suka duka dan tantangan hidup. Dengan cara ini, agama dapat memberikan kita pemahaman mengenai rasa damai dengan memberikan penjelasan tentang bagaimana cara untuk mengatasi penderitaan serta menjawab pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang kehidupan.
Latihan dan Ritual Spiritual:Â Praktik keagamaan, seperti doa, meditasi, puasa dan partisipasi dalam ritual, berpotensi menenangkan pikiran dan mengurangi stres. Karena dengan begitu, dapat memberikan kesempatan untuk menyesuaikan diri dan menemukan kedamaian dalam kehidupan sehari-hari.
Etika dan Nilai: Agama menaburkan nilai-nilai etika yang menuntun individu dalam mengambil keputusan dan bertindak dengan cara yang mendorong perdamaian dan keharmonisan dalam kehidupannya sendiri dan dalam hubungannya dengan orang lain. Â Namun perlu diingat bahwa pengalaman beragama dan spiritualitas adalah hal yang sangat pribadi.
Tidak semua orang bisa menemukan kedamaian atau kebahagiaan melalui agama, dan banyak yang bisa mencapai kedamaian melalui metode lain seperti filsafat, seni, atau praktik psikologi. Dalam mencari ketenangan dan makna hidup, penting bagi setiap orang untuk menemukan apa yang paling cocok untuknya.
Lebih jauh lagi peran agama dalam ketenangan hidup manusia, seperti telah dikaji oleh beberapa ilmuwan muslim, yaitu Ibnu Khaldun, Ibnu Sina, Ibnu Rush, Ibnu Sirrin, Ibnu Al-Haytam, Al-FArabi, dan Al-Ghazali, dan lainnya yang meneliti tentang bagaimana cara mengimplementasikan beberapa ibadah yang umat muslim laksanakan sehingga bisa menjadi penguat iman, melalui ketenangan, ketentraman, dan keselarasan antara jasmani rohani.
Untuk mencapai pada kesehatan dan kesucian jiwa manusia, maka ia harus melalui beberapa proses dalam  rangka transformasi jiwa.
 Menurut Robert Freger, ahli psikoligi juga mursyid, ia menjelaskan secara rinci ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam penyucian jiwa. Yaitu tasawuf, ada tujuh tingkatan jiwa yang harus dilalui, berikut tahapan-tahapannya:
(1) An-nafs al-amarah (jiwa yang dipenhhi hawa dan nafsu),