Mohon tunggu...
Silvy Nursyavila
Silvy Nursyavila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/ Universitas Komputer Indonesia

menari

Selanjutnya

Tutup

Financial

Waspada! Andhika Pratama (Tama) Lakukan Penipuan Investigasi Uang Puluhan Juta dengan Mengaku Bekerja di Perusahaan Besar

10 Februari 2023   12:04 Diperbarui: 10 Februari 2023   13:02 2129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Narasumber (Korban)

BANDUNG -- Diduga di Jakarta Selatan tahun 2022 seorang laki-laki yaitu Andhika Pratama (Tama) melakukan penipuan dengan modus investasi. Tama ini melakukan penipuan terhadap teman bahkan kepada mantan pacarnya sendiri. Penipuan yang terjadi pada salah satu korban yaitu Winiar. Sebelumnya pelaku ini adalah teman korban. Kasus penipuan ini dimulai sekitar tanggal 10 September 2022.

Korban menceritakan kronologi awal terjadinya penipuan ini. Pada awalnya, Tama (pelaku) menawarkan korban (Winiar) untuk menjadi KOL di salah satu brand sepatu. Tapi selain itu pelaku mengajak kerjasama untuk investasi. Bentuk investasinya adalah korban (Winiar) deposit sebesar 1.500.000 dan akan mendapat keuntungan sebesar 6.700.000 dalam waktu 10 hari. Jika dalam waktu 10 hari keuntungan tidak ada, maka modal akan di kembalikan di hari ke-11.

Tetapi saat berjalannya investasi tersebut, pelaku mengaku bahwa beberapa temannya yang mundur sehingga pelaku diminta untuk membayarkan terlebih dahulu. Karena dia sangat menjanjikan, dan agar uangnya segera cair maka tanpa berfikir panjang, korban (Winiar) berikan. Namun di hari Ke 10 itu, pelaku sempat tidak ada kabar dan pelaku memberi alasan yang tidak masuk akal. Sampai akhirnya di hari Ke 14 dia mulai menghilang. Korban pun menghubungi salah satu teman pelaku untuk menanyakan keberadaan pelaku (Tama). Tetapi ternyata teman pelaku tersebut langsung menelfon korban dan menyatakan bahwa orang itu seorang penipu.

Sudah banyak korban. Akhirnya sekarang pelaku menghilangkan jejak. Pelaku juga mengajak beberapa teman korban (Winiar) untuk ikut serta dalam investasi ini. Total uang korban yang diambil dan tidak di bayar oleh pelaku sebesar 10.650.000.

Dalam kasus penipuan ini tidak hanya Tama.

"Pelakunya ialah Tama, dan yang ikut terlibat didalamnya juga ialah adiknya Tami, pacarnya saat itu ya itu Lisley. Dan orangtuanya pun menyembunyikan (bungkam) sama sekali tidak bertanggungjawab. Kemungkinan orangtuanya juga terlibat dalam penipuan ini". Ucap Winiar (Korban) Selasa, 07 Februari 2023.

Dalam kasus penipuan ini pelaku sudah dilaporkan ke pihak yang berwajib, tetapi sampai saat ini belum di tindaklanjuti. Keberadaan pelaku saat ini tidak diketahui keberadaannya.

"Saya tidak tahu keberadannya dimana. Karena dia sudah menghilangkan jejak. Kabar terakhir yang saya tau dia masih tinggal di Jakarta di kosan yang terletak di Pondok Labu". Ujar Winiar (Korban) Selasa, 07 Februari 2023.

Pelaku tidak hanya memakan 1 korban tetapi ada banyak korban lain dengan kasus yang sama dan berbeda dengan Winiar.

Kasus ini ternyata memang sudah ada korban sebelum Winiar, pada tahun 2021.

Dalam kronologi kasus ke korban (Farah) pelaku melakukan penipuan dengan dengan modus meminjam. Korban menceritakan pada awalnya pelaku meminjam untuk membayar kosan akhir Desember 2021.

"Latar belakang sedikit he's my ex. Janji akan di balikin pas gaji turun (ngaku kerja di salah satu agency ternama selama 3 tahun ternyata hanya anak magang tahun 2019 yang di cut dari kontrak magang yang harusnya 4 bulan jadi hanya 2 bulan) tapi minjem terus sampai saya terlilit hutang. Janji akan di bayar sama ibunya bakal transfer tuntas dan tidak ada sama sekali. Nominal di aku sangat besar jadi ini berat banget, total sisa hutang 90 jutaan lebih dan belum ada uang yg kembali dari sisa hutang tersebut". Ujar Farah (Korban) Selasa, 07 Februari 2023

"di case aku, aku bukan minta balikin semua yang pernah aku kasih, tapi aku minta yang dia bilang "pinjam" dan di catat (pelaku mengetahui). Jadi selama aku berhubungan dari jajan atau apapun yang aku kasih ga aku minta balik". Ujar Farah (Korban), Selasa 07 Februari 2023.

Korban juga sempat ditawari investasi cuci uang di transaksi pembelian Tokopedia, yang memasukan uang satu juta yang nantinya akan kembali 3 dalam 1 hari. Tetapi semua itu bohong, uang kembali 1 bulan setelah korban meminta paksa kepada pelaku. Dan bukti transaksi korban dan temannya yang bekerja di Tokopedia dijadikan alat untuk menipu kepada orang lain yang tercatat 35 juta.

Pelaku dalam kasus yang kali ini terjadi pada korban (Farah) ini yaitu satu keluarga.

"Bisa di bilang satu keluarga. pelaku mengaku gaji 7000 sekian tp ga ada yg turun, minta trf ke adek yg pertama & kedua. bapaknya sudah menjadi saksi dalam ttd surat perjanjian pengembalian hutang tp kabur dan tidak memberikan asrt yg di jaminkan karna tidak ada uang yg di kembalikan". Ucap Farah (korban) Selasa, 07 Februari 2023.

Korban satu ini juga sudah memproses pelaku ke pihak yang berwajib. Dan melakukan sebagai saksi Winiar (korban) di polres jakarta selatan.

"Sudah melakukan sebagai saksi wini di polres jakarta selatan tp tidak kunjung adanya panggilan untuk tindakan selanjutnya. aku mau ajukan laporan baru ke polda tp dalam proses pengumpulan bukti dari chat saat dia minta uang tersebut dan memakan waktu yg tidak sedikit". Ucap Farah (korban) pada Selasa, 07 Februari 2023.

Keberadaan pelaku menurut Farah (korban) pelaku berada di Jambi dan sudah tidak ada track apapun. Mengaku kerja tetapi tidak tahu keberadaannya dimana. Dan pelaku kabur dalam keadaan nomor tidak aktif, tetapi sosmed tetap update seperti telegram, spotify dan instagram.

Korban selanjutnya dengan kronologi yang berbeda menceritakan penipuan yang dilakukan oleh pelaku. Penipuan ini terjadi pada tahun 2022 pertengahan tahun. Korban dulu sempat dekat karena satu tempat internship. Seperti modus sebelumnya, pelaku menawarkan bisnis berbasis online di marketplace. Sistemnya fake buying, lalu mendapat untungnya dari bonus yang cair dari fake buying itu. Semacam target sales. Uang yang di ambil kisaran 1.000.000.

Dalam kasus yang terjadi pada korban ketiga ini, korban pada awalnya tidak melaporkan pelaku ke pihak yang berwajib namun banyak korban yang melaporkan, akhirnya ikut serta dalam pelaporan.

"Kalo saya pribadi awalnya udah ikhlas, karena kayanya buat dibawa ke hukum agak ribet dan ga seberapa uang yang hilang. Tapi temen-teman yang lain ternyata jadi satu suara buat ke hukum. Karena saya korban juga, jadi saya ikut ambil andil". Ujar (Korban) Selasa, 07 Februari 2023.

Dalam kasus penipuan ini ada saksi korban yang menceritakan kronologinya sebagai saksi. Saksi ini mengenal Tama (pelaku), sebelum saksi mengetahui kasus penipuan ini pelaku sudah ada masalah dengan mantan pacarnya (Farah) yang disebutkan di atas perihal pinjaman yang yang nomilnya besar dan saksi diberitahu oleh temannya (I) bahwa pelaku juga bermasalah dengan beberapa orang terkait kasus "deposit sepatu".

Kebetulan teman saksi (I) berinisiatif untuk menghubungi teman saksi yang lain (E) menanyakan bahwa adakah ajakan dari pelaku terkait "deposit sepatu" lalu benar bahwa ada ajakan dari pelaku. (E) juga mentransfer sejumlah uang kepada tersangka, lalu saksi dan temannya (I) membujuk (E) untuk meminta uangnya kembali karena saksi dan (I) sudah menceritakan perihal kasus sebelumnya yang dibuat oleh pelaku. Akhirnya uang tersebut dapat kembali ke (E) meskipun berhari- hari dengan banyak alasan.

Saksi ini juga selanjutnya mendapatkan laporan setelah selang beberapa hari atau minggu setelah kejadian sebelumnya dari korban lainnya yaitu Winiar (korban).

"Setelah itu selang beberapa hari atau minggu tepatnya saya lupa, Wini menghubungi saya lewat dm instagram bahwa dia sedang ada masalah dengan tersangka terkait penipuan tersebut. Lalu tindakan saya selanjutnya membantu dengan menghubungkan dengan korban mantan pacarnya (perihal pinjaman uang) untuk sama-sama menuntut tersangka agar mengembalikan hak korban". Ucap Saksi Korban. Selasa, 07 Februari 2023.

Menurut saksi mengapa banyak korban karena korban banyak tertipu mungkin dari background kerja/branding diri dia yang mengaku bekerja di perusahaan ternama

Saksi mempunyai bukti mengenai pelaku yang melakukan penipuan kepada beberapa korban.

"Bukti yang diketahui dari rekan terdekat yang terkena kasus penipuan ini berupa chat korban dan tersangka. Bukti berikutnya berupa thread di twitter bahwa pelaku tidak bekerja pada agensi tersebut dan kemudian banyak yang merespond pelaku banyak melakukan atau hanya sekedar percobaan penipuan kepada banyak korban, terutama korban perempuan". Ujar Saksi. Selasa, 07 Februari 2023.

Berikutnya sebagai saksi dan korban. Saksi dan yang akhirnya menjadi korban ini sempat dekat dengan pelaku dan memang itu dia lakukan untuk memeriksa latar belakang si pelaku dalam berbisnis. Tetapi semua yang dilakukan itu sia- sia karena sudah terlambat.

Awal menjadi korban karena sama ditawarkan bisnis dengan model menjual sepatu reject.

"Perlu diketahui sepatu reject ini bukan karena cacat, tapi karena sepatu ini "katanya" harusnya diberikan kepada influencer, tapi dikembalikan ke gudang, tapi dipalsukan datanya. Kurang lebih 20jutaan dari pihak kami. Ada banyak sumber mengatakan kerugian total mencapai 100 jutaan". Ucap Saksi. Selasa, 07 Februari 2023.

Korban dan saksi ini berpesan bahwa berhati-hati dengan segala bentuk ajakan bisnis dari Tama (pelaku).

"Orang ini sangatlah licik. Pelaku tidak segan untuk memberi tahu anda bahwa orang tua nya sudah meninggal untuk menggaet rasa simpati. Padahal itu semua bohong". Kata Saksi. Selasa, 07 Februari 2023.

Kasus ini belum selesai dan akan terus dicari dan diproses sampai pelaku mendapatkan hukuman setimpal dengan apa yang telah pelaku lakukan terhadap banyak korban.

Kasus seperti ini dapat dicegah dari logis atau tidaknya sebuah ajakan berbisnis, apalagi dengan orang yang belum dikenal dekat. Pesan untuk masyarakat Indonesia khususnya yang membaca tulisan ini mungkin lebih berhati-hati karena di era sekarang ini (era modern) orang semakin pintar mencari cara untuk menipu (jalan pintas untuk mendapatkan uang).

Sumber: Penulis
Sumber: Penulis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun