Mohon tunggu...
Silvy Nursyavila
Silvy Nursyavila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/ Universitas Komputer Indonesia

menari

Selanjutnya

Tutup

Financial

Waspada! Andhika Pratama (Tama) Lakukan Penipuan Investigasi Uang Puluhan Juta dengan Mengaku Bekerja di Perusahaan Besar

10 Februari 2023   12:04 Diperbarui: 10 Februari 2023   13:02 2129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kronologi kasus ke korban (Farah) pelaku melakukan penipuan dengan dengan modus meminjam. Korban menceritakan pada awalnya pelaku meminjam untuk membayar kosan akhir Desember 2021.

"Latar belakang sedikit he's my ex. Janji akan di balikin pas gaji turun (ngaku kerja di salah satu agency ternama selama 3 tahun ternyata hanya anak magang tahun 2019 yang di cut dari kontrak magang yang harusnya 4 bulan jadi hanya 2 bulan) tapi minjem terus sampai saya terlilit hutang. Janji akan di bayar sama ibunya bakal transfer tuntas dan tidak ada sama sekali. Nominal di aku sangat besar jadi ini berat banget, total sisa hutang 90 jutaan lebih dan belum ada uang yg kembali dari sisa hutang tersebut". Ujar Farah (Korban) Selasa, 07 Februari 2023

"di case aku, aku bukan minta balikin semua yang pernah aku kasih, tapi aku minta yang dia bilang "pinjam" dan di catat (pelaku mengetahui). Jadi selama aku berhubungan dari jajan atau apapun yang aku kasih ga aku minta balik". Ujar Farah (Korban), Selasa 07 Februari 2023.

Korban juga sempat ditawari investasi cuci uang di transaksi pembelian Tokopedia, yang memasukan uang satu juta yang nantinya akan kembali 3 dalam 1 hari. Tetapi semua itu bohong, uang kembali 1 bulan setelah korban meminta paksa kepada pelaku. Dan bukti transaksi korban dan temannya yang bekerja di Tokopedia dijadikan alat untuk menipu kepada orang lain yang tercatat 35 juta.

Pelaku dalam kasus yang kali ini terjadi pada korban (Farah) ini yaitu satu keluarga.

"Bisa di bilang satu keluarga. pelaku mengaku gaji 7000 sekian tp ga ada yg turun, minta trf ke adek yg pertama & kedua. bapaknya sudah menjadi saksi dalam ttd surat perjanjian pengembalian hutang tp kabur dan tidak memberikan asrt yg di jaminkan karna tidak ada uang yg di kembalikan". Ucap Farah (korban) Selasa, 07 Februari 2023.

Korban satu ini juga sudah memproses pelaku ke pihak yang berwajib. Dan melakukan sebagai saksi Winiar (korban) di polres jakarta selatan.

"Sudah melakukan sebagai saksi wini di polres jakarta selatan tp tidak kunjung adanya panggilan untuk tindakan selanjutnya. aku mau ajukan laporan baru ke polda tp dalam proses pengumpulan bukti dari chat saat dia minta uang tersebut dan memakan waktu yg tidak sedikit". Ucap Farah (korban) pada Selasa, 07 Februari 2023.

Keberadaan pelaku menurut Farah (korban) pelaku berada di Jambi dan sudah tidak ada track apapun. Mengaku kerja tetapi tidak tahu keberadaannya dimana. Dan pelaku kabur dalam keadaan nomor tidak aktif, tetapi sosmed tetap update seperti telegram, spotify dan instagram.

Korban selanjutnya dengan kronologi yang berbeda menceritakan penipuan yang dilakukan oleh pelaku. Penipuan ini terjadi pada tahun 2022 pertengahan tahun. Korban dulu sempat dekat karena satu tempat internship. Seperti modus sebelumnya, pelaku menawarkan bisnis berbasis online di marketplace. Sistemnya fake buying, lalu mendapat untungnya dari bonus yang cair dari fake buying itu. Semacam target sales. Uang yang di ambil kisaran 1.000.000.

Dalam kasus yang terjadi pada korban ketiga ini, korban pada awalnya tidak melaporkan pelaku ke pihak yang berwajib namun banyak korban yang melaporkan, akhirnya ikut serta dalam pelaporan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun