Sedang dalam proses pembuatan suatu karya tulis tapi terjebak, berhenti di tengah-tengah? Kehabisan ide, inspirasi atau mood? Mungkin kamu tengah mengalami Writer's Block.Â
Apa itu Writer's Block dan bagaimana cara mengatasinya? Writer's Block (Kebuntuan Penulis) merupakan suatu kondisi di mana fokus seorang penulis terpecah dantidak dapat melanjutkan apa yang ingin ditulis. Dapat diartikan juga bahwa Writer's Block adalah sebuah keadaan ketika penulis merasa kehilangan kemampuan menulis atau tidak menemukan gagasan baru untuk tulisannya.Â
Kehilangan kemampuan menulis dan membuat karya tulis baru tidaklah disebabkan oleh masalah komitmen atau kecakapan menulis, melainkan beberapa sebab eksternal dan internal lain yang dapat mempengaruhi diri sendiri ketika sedang dalam proses menulis. Secara umum, ada 3 hal yang dapat menyebabkan seseorang mengalami Writer's Block, di antaranya :Â
1. StresÂ
Menurut Kementrian Kesehatan (Kemenkes), stres adalah reaksi seseorang baik secara fisik maupun emosional (mental/psikis) apabila ada perubahan dari lingkungan yang mengharuskan seseorang menyesuaikan diri. Stres dapat dipicu dari faktor internal maupun eksternal, ataupun faktor eksternal yang kemudian mempengaruhi internal.Â
Kondisi stres mampu mempengaruhi pikiran seseorang ketika melakukan penulisan artikel, hal ini dapat menghambat berlanjutnya susunan rancangan artikel. Seorang penulis akan merasa lebih nyaman menulis jika tidak sedang berada dalam tekanan.Â
2. Distraksi, atau GangguanÂ
Kelancaran seseorang dalam membuat sebuah karya tulis juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Misalnya, seringkali penulis mendapatkan gangguan atau yang kerap kali disebut dengan distraksi. Gangguan inilah yang akhirnya memecah belah fokus seorang penulis ke dalam beberapa hal, dan menyebabkan target seorang penulis dalam menyelesaikan artikelnya menjadi terdistraksi oleh kegiatan lain.Â
3. Terlalu PerfeksionisÂ
Pernah mendengar istilah "skripsi yang baik adalah skripsi yang selesai"? Hal itu juga berlaku pada penulisan artikel loh. Seringkali ekspektasi seorang penulis artikel menginginkan tulisan yang sangat sempurna hingga kehilangan makna artikel itu sendiri, bahwa artikel dibuat juga untuk menghibur para pembacanya.Â
Artikel yang perfeksionis memang menarik minat para pembaca untuk membacanya, namun keinginan penulis yang menginginkan artikel yang sangat perfeksionis justru dapat menimbulkan kebuntuan ide dari penulisnya, karena hanya akan menghambat ide yang masuk. Artikel yang baik dan menarik cukuplah artikel yang menghibur dan mampu menyampaikan pesan dan informasi yang sesuai.Â