artikel. Artikel sering kali kita jumpai di berbagai tempat atau platform, baik dalam bentuk cetak maupun digital. Sebelum kita menyelam lebih jauh kali ini, kita akan berkenalan terlebih dahulu dengan artikel.
Dunia sastra seakan tak pernah habis dalam menciptakan suatu karya, baik dikemas dalam bentuk fiksi maupun nonfiksi, salah satu bentuknya ialahDefinisi Artikel
Berdasarkan KBBI, artikel merupakan salah satu karya tulis lengkap misalnya laporan berita atau esai dalam majalah, surat kabar dan sebagainya. Definisinya, artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan di media daring maupun cetak. Karena artikel adalah karangan yang faktual, maka penyusunan sebuah artikel didasari oleh data-data faktual yang dapat dibuktikan kebenarannya. Secara umum tujuan dibuatnya sebuah artikel adalah untuk memengaruhi, mendidik, memberitahu, meyakinkan, serta menghibur pembacanya.
Untuk menyusun sebuah artikel yang baik, diperlukan unsur-unsur yang dapat menunjang suatu artikel, salah satunya adalah kaidah kebahasaan. Apa itu kaidah kebahasaan? Dan apa saja kaidah kebahasaan dalam artikel?
Definisi Kaidah Kebahasaan
Kaidah Kebahasaan adalah aturan-aturan yang digunakan dalam membentuk kalimat. Kaidah Kebahasaan ini dapat dijadikan sebagai ciri atau karakteristik suatu teks agar berbeda dengan jenis teks lainnya.
Kaidah Kebahasaan dalam artikel yang perlu dipelajari terdiri dari 3 jenis, yaitu :
- Adverbia
- Konjungsi
- Kosa kata
Mari kita ulas satu-persatu :
Adverbia
Adverbia, atau yang lebih diketahui dengan sebutan kata keterangan adalah sebuah kata yang memberikan keterangan suatu verba, dan adjektiva. Terdapat 2 macam adverbia, yaitu :
1. Kata keterangan yang menerangkan keseluruhan kalimat.
Kata keterangan ini mencakup keterangan dalam satu kalimat utuh. Kata-kata yang termasuk kata keterangan ini berfungsi untuk menyatakan:
- kepastian: memang, pasti, tentu
- keraguan atau kesangsian: barangkali, mungkin, kiranya, agaknya, rupanya
- harapan: semoga, hendaknya, mudah-mudahan
- pengakuan: seringkali, sekali-sekali, sesekali
Contoh kalimat :
- Seringkali seorang mahasiswa yang aktif mendapatkan nilai yang baik
- Semoga ke depannya artikel ini akan menjadi lebih baik lagi.
2. Kata keterangan yang menerangkan sebagian unsur kalimat.
Kata keterangan ini hanya mencakup objek atau adjektiva tertentu. Kata-kata yang termasuk kata keterangan ini berfungsi untuk menyatakan :
- waktu: sudah, telah, sedang, lagi, tengah, akan, belum, masih, baru, pernah, sempat
- sikap batin: ingin, mau, hendak, suka, segan
- perkenan: boleh, wajib, harus, mesti, jangan, dilarang
- kekerapan (frekuensi): jarang, sering, kadang-kadang, sekali, dua kali
- kualitas: amat, sangat, sekali, lebih, paling, kurang, cukup, lumayan
- kuantitas (jumlah): banyak, sedikit, kurang, cukup, beberapa, semua, seluruh, sebagian, separuh, sekitar, kira-kira, kurang lebih
- penyangkalan: tidak, tak, tiada, bukan
- pengakuan: ya, betul, benar
Contoh kalimat :
- Penyampaian aspirasi dan unjuk rasa yang digelar mahasiswa sedang terjadi pada hari ini
- Beliau banyak sekali membantu kami dalam penyusunan artikel
Â
Konjungsi
Istilah Konjungsi sendiri berarti kata hubung. Kata hubung berfungsi menghubungkan dua kalimat yang sederajat menjadi satu kalimat yang padu. Konjungsi sendiri terdiri dari 3 jenis, yaitu : Konjungsi koordinatif, korelatif, dan subordinatif. Umumnya, hanya dipelajari 2 jenis konjungsi, yaitu koordinatif dan subordinatif.
1. Konjungsi koordinatif
Merupakan kata hubung yang menghubungkan dua kalimat setara. Contohnya : dan, serta, atau, tetapi, melainkan, padahal, sedangkan
Contoh dalam kalimat :
Merah, kuning, biru bukanlah warna sekunder
Merah, kuning, biru adalah warna primer
Konjungsi yang cocok digunakan pada kalimat di atas adalah tetapi, atau melainkan
Kalimatnya akan berubah menjadi :
Merah, kuning, biru, bukanlah warna sekunder, tetapi warna primer
Atau
Merah, kuning, biru, bukanlah warna sekunder, melainkan warna primer.
2. Konjungsi subordinatif
Merupakan kata hubung yang menghubungkan dua kalimat yang tidak setara. Terdapat setidaknya 14 kategori dari konjungsi subordinatif, yaitu :
- Konjungsi subordinatif waktu : sejak, sebelum, sesudah
- Konjungsi subordinatif syarat : jika, kalau, apabila
- Konjungsi subordinatif pengadaian : andai, andaikan
- Konjungsi subordinatif tujuan : agar
- Konjungsi subordinatif konsesif : biarpun
- Konjungsi subordinatif pembandingan : ibarat
- Konjungsi subordinatif sebab : karena
- Konjungsi subordinatif hasil : sehingga
- Konjungsi subordinatif alat : dengan
- Konjungsi subordinatif cara : tanpa
- Konjungsi subordinatif komplementasi : bahwa
- Konjungsi subordinatif atributif : yang
- Konjungsi subordinatif perbandingan : sama ... dengan
Contoh penggunaannya dalam kalimat :
Perlu adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban
Timbul rasa tanggung jawab dalam diri seorang anak
Konjungsi yang tepat untuk kalimat di atas adalah sehingga
Maka kalimatnya akan berubah menjadi :
Perlu adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban, sehingga timbul rasa tanggung jawab dalam diri seorang anak.
Kosa Kata
Kosa kata dalam kepenulisan sebuah artikel juga tak kalah penting, pemilihan kosa kata yang baik akan memudahkan pembaca dalam menangkap isi artikel. Perlu juga kosa kata yang sesuai dengan tema artikel yang tengah dibahas, agar terjadi kesinambungan terhadap tema dan pembahasan. Pada artikel, kosakata yang dipakai sebaiknya kosakata yang bersifat faktual terhadap data-data yang ada, serta disampaikan secara jelas dan konkret tanpa menambahkan apapun.
Penulis yang baik, adalah seorang penulis yang dapat menyampaikan pesan dan makna pada apa yang ia tulis. Jadilah penulis yang baik dengan memperhatikan unsur-unsur dalam kepenulisan suatu karya yang akan dibaca oleh banyak orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H