Mohon tunggu...
Silviya Tsamrotul Khabibah
Silviya Tsamrotul Khabibah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Kkn Pilihan

Lavanya Asmara

10 Juni 2024   14:04 Diperbarui: 10 Juni 2024   19:28 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu hari sebelum kami mengakhiri kegiatan KKN, pada malam harinya kita berbincang lama di depan posko. Karena kami sadar momen kebersamaan ini entah kapan lagi akan dapat terulang. Malam mulai larut dan satu persatu teman-teman kembali ke kamar untuk istirahat, di situ tersisa beberapa anak saja termasuk aku dan Hanafi. Pada waktu itu Hanafi duduk di sampingku dan tidak disengaja warna baju kita sama yaitu warna merah.

"Loh, baju kita sama lo warnanya" ucapnya setelah sadar kalo baju kita senada.

"Iyaa, memang kamu saja yang baru sadar. Padahal dari tadi kita sampingan loh fi" jawabku dengan muka yang sedikit jutek.

"Iya iyaa maaf deh, habis ini kita jarang ketemu lo. Nanti kamu kangen lagi sama aku" dengan kepercayaan diri nya dia mengucapkan kalimat tersebut sambil cengar-cengir menghadap kepada ku.

"Apasi, enggak yee. Kamu paling yang nanti kangen aku" jawabku sambil ketawa dan memukul kecil pundaknya yang ada di sebelahku.

Malam semakin larut dan kita sudah mulai mengantuk semua. Akhirnya kita memutuskan untuk masuk ke kamar masing-masing dan beristirahat. Karena besok kita harus mengemas barang untuk dibawa kembali pulang.

Pagi harinya saat mulai membereskan barang, tangis satu persatu dari kami mulai pecah, karena 40 hari masa KKN ternyata sudah terlewati. Dan tanpa di sadari selama itu pula kita sudah seperti keluarga sendiri. Karena berada dalam satu atap yang sama selama 40 hari.

Pada saat itu pula aku menyadari bahwa rasa kagum ku dengan Hanafi mungkin akan tetap berlanjut tetapi kebersamaan yang kita lakukan mungkin akan sampai disini saja, karena aku sendiri tidak tahu bagaimana perasaan Hanafi dan kapan lagi kita akan di pertemukan dalam satu tempat seperti ini. Dan di luar sana mungkin kita akan tetap berteman selayaknya teman biasa. Dia dengan kegiatannya dan aku dengan kegiatanku.

Apasi yang di harapkan dari cinlok di KKN itu, palingan kalo nggak lanjut ya brati ngilang. Jadi sampai saat ini aku memutuskan untuk memendam perasaan ini sendiri, meskipun banyak sekali momen first experience yang aku lakukan bersama Hanafi. 

Karena kamu indah seperti langit, maka sepertinya kamu hanya bisa di dapatkan dengan cara-cara langit pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun