Stres. Tentunya kata ini sudah tak asing di telinga. Bahkan, mungkin beberapa dari kalian pernah mengalaminya.
Sebenaranya apa sih stres itu? Stres adalah gangguan atau kekacauan mental dan emosional, bisa juga dikatakan sebagai reaksi tubuh yang muncul saat seseorang menghadapi ancaman, tekanan, atau suatu perubahan. Selain itu, beberapa orang mengalami stres karena situasi atau pikiran yang membuat seseorang merasa putus asa, gugup, marah, atau bersemangat.
Stres sering kali dipicu oleh tekanan batin, seperti masalah dalam keluarga, hubungan sosial, patah hati, cinta tak berbalas, atau masalah keuangan. Selain itu, stres juga bisa dipicu oleh penyakit yang diderita. Stres yang berkepanjangan akan menimbulkan efek buruk bagi kesehatan, untuk itu kita perlu untuk mengelola stres itu yaitu dengan cara mengenali lingkaran kendali kita.
Setiap individu (manusia) memiliki lingkaran kendali yang akan membuat kita mampu mengerti batasan diri juga menjadi lebih baik dalam menjalani hidup. Untuk memahami lingkaran kendali ini kita harus mengajukan dua pertanyaan paling dasar kepada diri sendiri. Apa yang bisa aku kendalikan? dan apa yang tidak bisa aku kendalikan? Dua pertanyaan sederhana, tetapi akan memiliki banyak makna jika kita memahaminya dengan benar. Di bawah ini akan saya ulas kedua pertanyaan tersebut.
1. Apa yang bisa aku kendalikan?
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan dengan jawaban internal (masih dalam ruang lingkup diri sendiri). Yang bisa kita kendalikan hanyalah hal-hal yang berkaitan dengan diri kita sendiri, hal ini meliputi tentang:
a. Cara menyayangi diriku
Istilah ini lebih keren disebut dengan self love. Sudahkah aku menyayangi diriku sendiri? Apakah aku sudah adil pada diriku sendiri? Cobalah tanyakan itu pada diri kalian!
b. Pikiranku
Hal kedua yang bisa diri sendiri kendalikan adalah pikiran. Setiap individu memiliki pikiran yang berbeda dan tak bisa dikendalikan oleh orang lain. Yang tahu baik buruknya untuk kita adalah diri kita sendiri.
c. Tindakanku
Yang ketiga adalah tindakan. Tindakan ini meliputi apa yang harus kita lakukan? Apakah yang kita lakukan sudah benar?
Orang lain tidak bisa mengendalikan tindakan kita, karena setiap manusia punya pemikirannya sendiri untuk memicu sebuah respon. Semua ini hanya tergantung pada langkah apa yang kita ambil. Menguntungkan ataukah malah merugikan?
d. Pendapatku
Pendapat. Hal ini bisa muncul ketika kita dihadapkan oleh sesuatu, entah itu permasalahan diri sendiri atau orang lain. Namun, hak berpendapat adalah milik kita sendiri, kita bebas berpendapat mengenai suatu hal, tanpa campur tangan orang lain, karena pendapat timbul dari diri sendiri. Sebaliknya, kita juga tidak bisa mengendalikan pendapat orang lain.
e. Perkataanku
Istilah mulutmu adalah harimaumu sudah tak asing di telinga kita. Apa yang akan kukatakan? Apakah yang kukatakan sudah benar? Apakah yang kukatakan ini tidak akan menyakiti hati orang lain?
Dengan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan seperti itu kita akan mampu mengontrol perkataan kita dengan baik. Ingat, perkataan yang keluar dari mulut kita, hanya kita sendiri yang mampu mengontrolnya. Jadi usahakan berpikir terlebih dahulu sebelum berkata.
f. Caraku mengelola perasaanku
Perasaan adalah keadaan batin sewaktu menghadapi sesuatu, hingga menimbulkan rasa cemas, sedih, senang dan yang lainnya. Hanya kita yang tahu apa yang kita rasakan, bukan orang lain. Mungkin beberapa hal ini bisa membantu kita dalam mengelola perasaan, yang meliputi sebuah ajakan.
1. Biarkan saja seiring waktu pasti berlalu
2. Take a deep breath (tarik napas panjang dan hembuskan berulang-ulang)
3. Berceritalah pada seseorang yang dapat dipercaya
4. Menyelesaikan masalah
5. Mengecek masalah dengan kenyataan
6. Tidak menyalahkan orang lain
7. Menuliskan uneg -- uneg
8. Tidak mengasihani diri sendiri
9. Mengubah cara pandang
10. Lakukanlah sesuatu untuk relaks dan santai
11. Pergilah ke Psikolog untuk konsultasi dan terapi, ini mungkin bisa jadi jalan terakhir saat kita sudah tak bisa mengontrol dengan baik.
g. Cara memperlakukan orang lain
Kemampuan menaruh respek kepada orang lain berperan penting untuk meraih kesuksesan dalam kehidupan personal dan profesional. Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk memperlakukan orang lain dan mengontrol tindakan kita.
Yang pertama yaitu menghargai diri sendiri. Menaruh respek kepada orang lain harus dimulai dari diri sendiri. Hargai diri sendiri dengan menyadari bahwa kalian memiliki hak sebagai individu dan kebebasan untuk mengambil keputusan.
Yang kedua, perlakukan orang lain seperti kalian ingin diperlakukan. Jika kalian ingin agar orang lain bersikap baik, maka bersikaplah baik kepada semua orang.
Yang ketiga, tempatkan diri sendiri di posisi orang lain. Kalian akan kesulitan menghargai perspektif orang lain apabila kalian tidak bisa memahami apa yang mereka rasakan dan alami, hal ini mencakup sikap empati yang kalian miliki. Dan semua itu hanya kita yang bisa mengontrolnya (sumber: wikihow.com).
f. Batasan
Setelah memahami hal-hal di atas kita akan bisa mengetahui batasan kita. Tapi mengetahui hal di atas belum cukup untuk mengetahui batasan itu secara sempurna, jadi kalian harus mengetahui tentang pertanyaan satunya lagi. Apa yang tidak bisa kita kendalikan?
2. Apa yang tidak bisa kita kendalikan?
Pertanyaan ini berbanding terbalik dengan hal-hal di atas. Ini bisa disebut dengan indikator eksternal yang tidak bisa kita jangkau, karena melibatkan orang lain. Saya tidak akan menjelaskan lebih rinci mengenai pertanyaan kedua ini, sebab hanya berbanding terbalik dengan pernyataan di atas.
Pertanyaan ini bisa dijawab dengan beberapa opsi sebagai berikut:
1. Perlakuan orang lain
2. Perasaan orang lain
3. Apa yang orang lain pikirkan
4. Apa yang orang lain katakan
5. Cuaca dan waktu
6. Hal-hal di masa lalu
Nah, setelah mengenali lingkaran kendali kita, maka kita dapat mengelola stres dengan cara fokus pada lingkaran kendali dan jangan melewati batasan untuk lebih terfokus pada lingkaran di luar kendali. Kenali diri kalian dengan baik, maka kalian akan mengerti cara bersikap pada orang lain.
Semoga membantu
Rujukan :
Instagram @biropsikologidinamis. (18, Maret 2019). Dipetik 29, November 2020
dr. Tjin Willy. 18, Maret 2019. Dipetik 29, November 2020.
Psikologyogyakarta. 4 tahun yang lalu. Dipetik 29, November 2020.
KBBI online
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H