Mohon tunggu...
Silvina Sindy
Silvina Sindy Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Metode Pembelajaran Inkuiri

21 Juni 2024   07:00 Diperbarui: 21 Juni 2024   08:33 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A.Pengertian Metode Pembelajaran Inkuiri

Sanjaya menekankan pentingnya proses berpikir kritis dan analitis dalam metode pembelajaran inkuiri, yang melibatkan melakukan berbagai aktivitas untuk menemukan dan menjawab pertanyaan. Biasanya, prosedur ini melibatkan sesi tanya jawab yang berlangsung antara guru dan siswa. Istilah metode heuristik digunakan untuk menyebut teknik ini, yang dikembangkan dari kata “heuriskin” dalam bahasa Yunani yang berarti “Saya menemukan” Siklus inkuiri meliputi kegiatan individu dan kelompok yaitu observasi, menanya, investigasi, analisis, dan perumusan teori.Pendekatan ini dimaksudkan untuk menumbuhkan dan menerapkan pemikiran kritis.

 Menurut Arends dalam buku yang ditulis oleh De Poter dan Mike, “Tujuan utama dari pengajaran inquiry adalah membantu siswa belajar bagaimana mengajukan pertanyaan, mencari jawaban atau solusi untuk memuaskan rasa ingin tahu mereka, serta membangun teori dan ide mereka sendiri tentang dunia”.

Aunurrahman berpendapat bahwa Penelitian ini termasuk dalam kelompok model pengolahan informasi, dan model pembelajaran ini menitikberatkan pada kegiatan yang berkaitan dengan  pengolahan informasi untuk meningkatkan keterampilan siswa melalui pembelajaran. Inkuiri sebagaimana dikemukakan oleh Sanjaya adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan analitis untuk mencari pemecahan suatu permasalahan.Menurut Mulyasa, metode ini mempersiapkan siswa menghadapi situasi di mana mereka dapat secara mandiri melakukan eksperimen ekstensif, mengamati apa yang terjadi, mengambil tindakan, mengajukan pertanyaan, dan menemukan jawabannya sendiri. Siswa juga diharapkan mampu menghubungkan suatu temuan dengan temuan lainnya dan membandingkan hasil penemuannya sendiri dengan hasil penemuan siswa lain.

B.Sejarah model pembelajaran inkuiri

Model pembelajaran berbasis inkuiri telah ada sejak lama dan terus berkembang selama bertahun-tahun. Sejarahnya dapat ditelusuri kembali ke para filsuf abad ke-20 yang tertarik pada pendekatan pembelajaran dan pemecahan masalah yang berpusat pada peserta didik. Secara umum model pembelajaran berbasis inkuiri berawal dari perkembangan pendidikan dan filsafat, dengan kontribusi tokoh-tokoh seperti John Dewey, Carl Rogers, dan Jerome Bruner. Model ini terus berkembang seiring dengan perkembangan penelitian dan praktik pendidikan dan bertujuan untuk meningkatkan partisipasi siswa dan memungkinkan pembelajaran lebih bermakna. Model pembelajaran berbasis inkuiri mempunyai akar sejarah yang kuat pada tradisi filsafat dan metode ilmiah. Tradisi filosofis dan metode ilmiah memberikan landasan yang kuat bagi model pembelajaran berbasis inkuiri. Konsep dasar model pembelajaran berbasis inkuiri adalah siswa belajar melalui proses inkuiri aktif dan eksplorasi. Konsep dasarnya adalah siswa belajar melalui proses penyelidikan aktif dan eksplorasi. Mereka merumuskan hipotesis, mengajukan pertanyaan, mengumpulkan data, dan kemudian menarik kesimpulan dari temuan mereka sendiri.

John Dewey adalah seorang filsuf dan pendidik Amerika yang mempromosikan pendekatan pemecahan masalah dan pengalaman dalam pendidikan dan merupakan salah satu orang pertama yang berkontribusi pada pengembangan model pembelajaran berbasis inkuiri. Pendekatannya terhadap inkuiri didasarkan pada teori pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan pengalaman praktis. Ia percaya bahwa siswa harus berpartisipasi aktif dalam proses penelitian dan eksplorasi sambil belajar. Dengan bantuan beberapa pakar pendidikan, model pembelajaran berbasis penelitian semakin dikembangkan pada tahun 1950an. Psikolog humanistik Carl Rogers menganjurkan pendekatan yang berpusat pada peserta didik. Pendekatan ini memberi siswa kendali atas proses belajarnya. Pak Rogers menjelaskan bahwa pendidik perlu berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa menggali minat dan aspirasinya. Seorang psikolog kognitif bernama Jerome Bruner memperkenalkan gagasan pembelajaran berbasis inkuiri pada tahun 1960-an. Menurut Bruner, model pembelajaran inkuiri terdiri dari tiga fase: pertanyaan, investigasi, dan kesimpulan. Ia percaya bahwa siswa perlu belajar secara aktif dan konstruktif. Bruner menekankan bahwa bertanya dan berpikir kritis sangat penting dalam proses pembelajaran. Dalam konteks pendidikan sains, model pembelajaran berbasis inkuiri semakin mendapat perhatian pada tahun 1990an. Model inkuiri ilmiah yang dikembangkan oleh Robert Karplus memadukan penemuan ilmiah, proses berpikir ilmiah, dan eksperimen ilmiah sebagai dasar pembelajaran. Pendekatan ini saat ini sangat populer, dan pendidikan berbasis penelitian telah berkembang menjadi konsep yang lebih komprehensif dalam beberapa dekade terakhir, termasuk berbagai disiplin ilmu.

 Selain itu, banyak pendidik dan peneliti pendidikan di seluruh dunia yang terus mengembangkan dan mengadopsi model pembelajaran berbasis inkuiri.Ada berbagai model inkuiri, seperti inkuiri terbimbing, inkuiri terstruktur, dan inkuiri bebas. Semua model inkuiri bertujuan untuk mendorong peserta didik untuk bertanya, menyelidiki, dan belajar melalui proses eksplorasi dan penemuan. Pada model inkuiri terbimbing, guru memberikan kerangka kerja dan dukungan yang lebih besar kepada peserta didik, Sedangkan pada model inkuiri bebas, peserta didik memiliki lebih banyak kebebasan untuk merancang dan mengelola proyek mereka sendiri. Model pembelajaran inkuiri dianggap penting untuk mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi tantangan dunia nyata karena menekankan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kolaborasi. Model ini sering dikaitkan dengan ilmu pengetahuan alam dan penelitian sains, di mana peserta didik diminta untuk mengamati fenomena alam, merumuskan pertanyaan, dan merancang eksperimen untuk menemukan jawaban. Namun, pendekatan inkuiri juga dapat diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, termasuk matematika, bahasa, dan ilmu sosial.

C.Ciri-ciri dan Sasaran Metode Inkuiri

Inkuiri merupakan suatu metode pembelajaran yang bertujuan untuk menjadikan siswa lebih aktif selama proses pembelajaran dan menemukan sendiri solusi terhadap permasalahan yang disajikan. Di sini guru hanyalah sebagai fasilitator yang telah menguasai teknik mengajak siswa merangsang pengetahuannya. Oleh karena itu, menurut Sanjaya, metode ini mempunyai ciri-ciri utama dalam pembelajaran: Ciri-ciri utama metode penelitian Sanjaya adalah sebagai berikut.

1)Penelitian menekankan pada keaktifan siswa secara maksimal dalam eksplorasi dan penemuan. Artinya menjadikan siswa sebagai objek pembelajaran.Proses pembelajaran memungkinkan Anda tidak hanya memahami inti materi, tetapi juga menemukannya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun