Peralatan yang kami bawa berupa pisau, talenan, cangkul, dan pot/plastik besar. Semuanya diletakkan di atas alas bekas spanduk.
Pupuk kompos yang dibuat kali ini memanfaatkan penguraian campuran daun Balakacida, gedebong pisang, dan kotoran kambing.
Manfaat Daun Balakacida dan Gedebong Pisang untuk Pupuk Kompos
Di awal pertemuan, Bu Hanum menjelaskan manfaat daun Balakacida.  Seluruh peserta workshop, termasuk saya ternyata masih mengenal tanaman dengan nama Latin Chromolaena Odorata ini sebagai gulma yang hanya dipakai untuk makanan ternak.
Dilansir dari senipertanian.com, daun Balakacida kaya akan nutrisi, terutama natrium. Unsur hara yang berperan penting dalam proses pertumbuhan tanaman.Â
Daun ini juga memiliki  kandungan kalium, kalsium, serta mineral mikro lainnya yang diperlukan untuk kesehatan tanaman.
Selain daun Balakacida, untuk menghasilkan pupuk berkualitas tinggi yang mendukung kesuburan tanah, diperlukan bahan pendukung lainnya, yaitu gedebong pisang dan kotoran kambing.
Menurut Ibu Hanum, gedebong pisang yang diambil sebaiknya dari tanaman pisang yang belum berbuah karena kualitasnya lebih baik. Gedebong pisang ini terlebih harus dicacah terlebih dahulu sebelum sebelum dimanfaatkan jadi bahan kompos.
Dikutip dari Kompas.com,  cacahan gedebong pisang bermanfaat untuk  mendinginkan tanah atau lahan, menetralkan racun-racun kimia sintesis dalam tanah yang masih tersimpan, dan kaya kandungan unsur hara Ca (kalsium), P (fosfor) , K (kalium) serta nutrisi mikro.
Untuk kotoran kambing, kita tentu telah mengenal manfaatnya sebagai pupuk. Â Perlu diingat, kotoran kambing yang digunakan bukan kotoran yang baru, melainkan yang telah melalui proses fermentasi.
Proses Pembuatan Pupuk Kompos