Sampai akhirnya neneknya meninggal, Witan meragukan kemampuannya menjadi tabib sejati. Witan pun kembali ke Negeri Arana karena mencari daun biji klutuk untuk seorang anak yang terdampar di rumahnya karena sakit. Ratu Arana bersikeras tidak memberikan tanaman obat itu, sampai Witan bisa menjawab pertanyaan terakhir, yaitu apa arti menjadi seorang Tabib Sejati.
Meskipun cerita ini cukup panjang, saya sangat senang karena para siswa bisa menikmati isinya. Mereka dengan antusias mengikuti aktivitas yang saya berikan di sela-sela pembacaan dongeng, seperti mengartikan kata, memeragakan si tokoh, atau memprediksi jalannya cerita. Mereka juga dengan mudah menyampaikan pesan yang mereka tangkap dalam cerita, atau bagian cerita yang mereka sukai.
Beberapa di antaranya juga bercerita pengalaman mereka menggunakan tanaman sebagai obat. Ada yang menggunakan tanaman lidah buaya untuk skincare, membuat wedang jahe, dan minum seduhan bunga telang. Terus terang, saya tidak menyangka bahwa mereka bisa berbagi pengalaman serupa dengan cerita tersebut.
Di akhir kegiatan beberapa siswa menyampaikan rasa terima kasih atas kegiatan ini. Ternyata kegiatan membacakan dongeng ini menjadi salah satu hal yang mereka sukai. Saya sangat senang karena kado sederhana ini bisa berkesan untuk mereka. Â Â
***
Demikian pengalaman saya dan siswa dalam Hari Dongeng Nasional. Melihat antusiasme siswa, saya berharap kegiatan ini bisa memberikan pengalaman tersendiri bagi para siswa, dan saya dapat lebih sering membacakan cerita untuk mereka.Â
Tentunya, semoga tulisan ini bermanfaat bagi Anda, pembaca semua. Selamat merayakan Hari Dongeng Nasional!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H