Celotehannya tadi, dilanjut obrolan dengan temannya, berhasil mencuri perhatian saya.
Tak lama KRL datang. Kami pun memasuki gerbong yang sama. Ketiga lansia ini duduk di kursi prioritas.
Saya yang tidak kebagian kursi, akhirnya berdiri di depan mereka karena telanjur menaruh tas di rak barang tepat di atas kursi mereka, hehehe.
Sepanjang perjalanan akhirnya saya ikut  berbincang dengan mereka. Rupanya ibu-ibu itu telah berteman sejak duduk di bangku SMP. Bisa dibayangkan kira-kira berapa lama usia persahabatannya?
"Kita ini cewek-cewek ditinggal metong (mati) pasangan. Jadi kita nikmatin aja suasana. Sekarang kita mau nyobain restoran baru di Serpong!" ujar salah satu dari mereka pada saya. Diikuti tawa dua sahabatnya.
Saya tergelak mendengar ceritanya. Â Tak lama dia minta saya memfotokan mereka dengan ponselnya.
Meet up dengan teman se-gank rupanya menjadi salah satu rutinitas mereka. Saya prediksi mereka adalah para wanita karir pada masanya. Sekarang mereka tengah menikmati masa tua dengan jalan-jalan. Atau jadi MC alias Momong Cucu.Â
Di mata saya mereka adalah gambaran lansia yang sehat dan gembira. Â Ya, setidaknya hal itu terlihat dari mereka yang masih aktif jalan-jalan dan kulineran.
Saya pun teringat pada ibu mertua seorang teman. Â Beliau seorang ibu rumah tangga berusia 75 tahunan.Â
Agendanya padat. Les bahasa Arab, mengaji, dan menyimak kajian secara luring maupun daring via zoom meeting.
Ada juga lansia tetangga sebelah rumah yang rajin bercocok tanam dan ikut dalam kegiatan kemasyarakatan.