Sabar dan Maklum Jadi Kunci
Ternyata, saling mengenal antara calon mertua dan menantu tidak menjadi jaminan mereka akan menjadi kompak saat menikah nanti.Â
Saya mengenal seseorang yang kompak dengan calon mertuanya saat pacaran dulu, tetapi menjadi renggang setelah ia resmi menjadi menantu.
Atau perkenalan yang singkat seorang wanita dengan calon suami dan keluarganya ternyata cukup untuk membangun chemistry antara mertua dan menantu.
Awal pernikahan ternyata menjadi masa adaptasi bukan hanya antara pasutri baru, tetapi juga dengan anggota keluarga lainnya, khususnya ibu mertua dan menantu perempuan.
Di sini dibutuhkan kesabaran dan sikap saling memaklumi  dari kedua belah pihak, karena hadirnya chemistry pun membutuhkan waktu.
***
Jadi, selamat untuk Anda yang telah meraih mertua-menantu goals. Bagi yang belum, tetap semangat meraih chemistry 'mertua rasa ibu kandung' dan 'menantu rasa anak sendiri!'
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H