Selama ini, tak jarang kita kita menghubungi Tuhan hanya untuk meminta solusi atas masalah kita. Bukan sebenarnya rindu akan hadirnya Tuhan.
Padahal, setiap saat Tuhan rindu pada kita. Panggilan rindu Tuhan kepada hamba-Nya, Ia berikan lewat sakit, kesulitan urusan, teman yang menyebalkan, dan sebagainya.
Seperti Ramadan kemarin. Berapa banyak mereka yang bersungguh-sungguh memanfaatkan momen ini untuk dekat dengan Tuhan. Namun, banyak juga yang melewatkannya seperti rutinitas biasa. Â Mengapa? Bisa jadi karena kadar rasa "butuh atau rindu Allah" Â dalam diri tiap orang tak sama.
Puisi ini mengingatkan saya pribadi untuk kembali belajar memupuk rindu hanya pada-Nya. Â Menghabiskan waktu untuk lebih lama bercengkerama dengan-Nya.
***
Demikian tulisan saya tentang Bapak Joko Pinurbo.
Selamat beristirahat, Pak Joko Pinurbo. Terima kasih  atas semua karyamu. Karya-karya yang hebat, anugerah dari Sang Pemilik Rindu Sejati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H