Mohon tunggu...
Silvie Mariana
Silvie Mariana Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Penulis buku 30 Suplemen Menulis untuk Guru Penulis

Selanjutnya

Tutup

Trip

Gowes Kapal Bosok, Menelusuri Sejarah Ki Angga Derpa

30 Januari 2024   15:23 Diperbarui: 30 Januari 2024   15:27 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Kapal Bosok tampak depan (sumber: dokpri)

Akhir minggu lalu kami coba quality time dengan gowes.  Saya ingin ke tempat yang membuat mata dan hati terasa sejuk dengan trek yang sedang.

Akhirnya rute pilihan jatuh dengan bersepeda ke Kapal Bosok. Nama yang unik bukan? Kapal Bosok, atau lengkapnya Taman Wisata Religi Masjid Kapal Bosok.

Destinasi  ini sempat viral di Serang  sebelum Covid 19 melanda. Pengunjungnya pun banyak yang berasal dari luar kota. Pada masa itu rasanya kurang hit kalau belum punya foto bersama di depan bangunan berbentuk kapal tersebut.

Tinggal di Kota Serang, rute gowes kami lurus ke barat menuju Simpang 4 Boru. Perjalanan kami teruskan sampai di gang menuju lokasi. Tepatnya di Kampung Derangong RT/RW 003/05 Kelurahan Curugmanis, Kecamatan Curug, Kota Serang.

Memasuki jalan menuju Kapal Bosok, kami langsung disuguhi suasana kmpung yang berbeda dari suasana pinggir jalan yang hiruk pikuk. Tak heran, Kapal Bosok menjadi salah satu destinasi favorit gowesers, termasuk saya.

Meskipun sudah diselingi beberapa model rumah modern, masih banyak dijumpai rumah perkampungan dengan halaman luas. Dihias rumput dan ditanami berbagai pohon buah.

Saya beruntung ketika ke sini sedang musim buah. Hampir di sepanjang perjalanan kami dinaungi pohon-pohon rambutan yang sarat buahnya. Di awal masuk gang, sesekali roda sepeda kami berkelit dari serakan buah kecapi di jalan. Asyik, kan?

Mendapatkan suasana kampung merupakan salah satu bonus dari rute ini. Hadiah utamanya, tentu berkunjung ke Masjid Kapal Bosok.

Setelah menyusuri 3,8km jalan kampung, sampailah kami di lokasi. Sesuai namanya, Kapal Bosok merupakan bangunan tiga lantai berbentuk perahu besar. Didirikan tahun 2014-2017.

Masjid Kapal Bosok tampak depan (sumber: dokpri)
Masjid Kapal Bosok tampak depan (sumber: dokpri)

Bosok (bahasa Jawa) berarti busuk. Bangunan berbentuk kapal 4 lantai ini didominasi nuansa hijau dan biru. Kapal Bosok bukan merupakan sebuah masjid, melainkan simbol atas cerita perjuangan Ki Abdullah Angga Derpa.

Dikutip dari detiktravel,  sekitar abad ke 16 datang kapal Belanda ke pelabuhan Karangantu, Serang. Mereka ingin menjajah dan mengambil dokumen dan harta kekayaan Banten.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun