Buku tersebut memberinya perspektif  bahwa menulis itu tidak sulit asal kita membiasakan untuk membaca dan menulis setiap hari  (Hernowo, Spirit Literasi dan Teknik Ngemil, Prof Dr. Ngainun Naim).
Ngemil dapat diartikan sebagai makan makanan kecil di luar waktu makan.Â
Layaknya ngemil, Pak Naim memiliki kebiasaan menulis 2-3 paragraf setiap hari. Â Tulisan dapat beliau tuangkan melalui hape atau buku tulis.Â
Teknik ngemil ini membantu beliau membentuk konsistensi. Â Baginya, menulis tidak harus banyak, yang penting konsisten. Â Tanamkan dalam diri untuk menulis setiap ada kesempatan.
4. Â Tulis Apa yang Anda Pikir
Seringkah Anda menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan apa yang ditulis? Nah, mungkin saatnya Anda mencoba teknik free writing.Â
Dalam kegiatan ini Anda dibebaskan untuk menulis dan mengabaikan aturan serta hambatan yang ada. Â Tulislah apa yang ada di pikiran Anda. Â Dengan kata lain, fokus pada kegiatan menulis. Â Bukan memikirkan apa yang akan ditulis.Â
Menulis merupakan proses mengasyikan. Jangan jadikan beban atau menjadi stress gara-gara menulis. Â Tuangkan isi pikiran Anda, lalu nikmati prosesnya.
5. Pisahkan Antara Menulis dan Mengedit
Ketika menulis, fokuslah untuk menuangkan pikiran Anda. Hindari menulis sambil dibaca atau diedit. Â Mengapa? Â Karena ini akan menghambat pikiran Anda.
Lalu, apakah tulisan tidak perlu diedit? Â Tentu perlu. Â Namun, lakukan pengeditan di waktu yang terpisah, bukan bersamaan. Â Anda bisa mengedit saat tulisan Anda telah selesai.