Mohon tunggu...
Silvia UmarotuzZahro
Silvia UmarotuzZahro Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Lev Vygotsky

30 Maret 2021   14:42 Diperbarui: 30 Maret 2021   14:48 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan kognitif anak dari teori Lev Vygotsky ini sama-sama menjelaskan tentang perkembangan kognitif seperti teori sebelumnya yaitu Piaget, namun terdapat perbedaan diteori Piaget perkembangan anak dapat kita ketahui melalui tahapan-tahapannya secara kemampuan yang anak punya dari sensorik motorik, pra operasional, operasional konkret dan operasional formal. 

Sedangkan teori Lev Vygotsky ini berkaitan tentang perkembangan kognitif dapat diketahui melalui proses interaksi anak dengan sosialnya termasuk orang-orang yang ada dilingkungan sekitarnya. Orang-orang yang ada disekelilingnya sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak karena anak bisa memperoleh pengalaman, pengetahuan serta meningkatkan keterampilan anak.

Hadirnya teman sebaya juga sangat dibutuhkan oleh anak, anak dapat berbagi ilmunya serta saling bekerjasama antara satu dengan lainnya secara mudah. Sebagai pendidik diharapkan untuk memperhatikan perkembangan kognitif anak pula secara logis (masuk akal), dan sistematis. Asumsinya dalam teori Lev Vygotsky ini menerapkan bahwa anak belajar dengan cara bekerjasama dan membutuhkan bantuan orang yang ada disekitarnya sehingga anak juga dapat mandiri pada waktunya melalui beberapa tingkatan perkembangannya seperti Actual Development Zone (ADZ) dan Potential Development Zone (PDZ).

a. Actual Development Zone (ADZ)

ialah kemampuan mandiri anak dapat diwujudkan secara fungsional, fungsional tersebut mencakup perhatian, persepsi, sensasinya dan kemampuan penyimpanan apa yang telah diterima melalui sekitarnya.

b. Potential Development Zone (PDZ)

ialah kemampuan tingkatan kognitif anak melalui bantuan dari oranglain untuk memudahkan dalam hal belajarnya. Contohnya anak belajar berhitung, dengan berhitung anak masih perlu bantuan untuk memahaminya sehingga dapat mencapai hasilnya akan tetapi suatu saar dengan adanya pemahaman yang diperoleh anak dapat mandiri untuk mengerjakannya.

Dalam teori ini juga memiliki konsep tersendiri untuk meningkatkan perkembangan kognitif anak baik Konsep Zona Perkembangan Proksimal (ZPD). Konsep Scaffolding, dan Konsep Bahasa dan Pemikiran.

1. Konsep Zone Of Proximal Development atau Zona Perkembangan Proksimal (ZPD)

ialah pengetahuan anak dapat diketahui berdasarkan interaksi dirinya dengan orang dewasa, anak mendapatkan pengetahuannya yang lebih dari orang dewasa daripada dirinya sendiri. Jadi anak belajar dapat berbagai pengetahuan lebih yang ia tidak ketahu dari orang dewasa, ketika anak mendapatkan masalah yang dialaminya anak akan menyelesaikannya dan orang dewasa yang mengarahkannya (membantu, memberikan solusi pada anak). ZPD ini sangat membantu dan dapat diterapkan dalam pembelajaran anak keterampilan dalam berbahasa, pengalaman menjadi meningkat.

Adapun tahapan perkembangan dalam konsep ZPD tersebut dapat diketahui oleh pembaca diantaranya :

- Pertama, anak mendapat bantuan dari oranglain yang ada disekitarnya

- Kedua, anak dapat membantu dirinya sendiri dalam hal belajarnya

- Ketiga, anak mengembangkan dirinya untuk memahami dirinya

- Keempat, anak mampu untuk mengeluarkan apa yang dirasakannya

2. Konsep Scaffolding

Sistem pembelajaran secara scaffolding merupakan sistem pembelajaran yang berhubungan dengan bantuan atau dukungan antara pendidik kepada peserta didik. Bentuk dari scaffolding ini dapat berupa pembelajaran melalui komputer yang didalamnya berisi perintah untuk mengerjakannya. Jadi pendidik juga dapat menyesuaikan bimbingan belajarnya apabila kemampuan anak yang telah dicapai dari pembelajaran melalui scaffolding ini dapat meningkatkan keterampilan anak maka bimbingan dapat berkurang pula, adanya teknik scaffolding dapat efesien waktu.

3. Konsep Bahasa dan Pemikiran

Bahasa dan pemikiran pada anak telah diajarkan sejak dini sesuai tahapannya, berkaitan dengan bahasa dalam interaksi sosial anak dalam teori ini maksudnya dengan bahasa anak dapat memecahkan masalahnya anak dapat mengungkapkan apa yang terjadi pada dirinya (pikirannya). Dengan bahasa melalui interaksi sosial anak dapat pula mengatur tingkah lakunya, jika dibandingkan dengan teori yang lain bahasa lebih mengarah ke kegiatan bicara anak dengan dirinya sendiri tidak dengan interaksi sosial.

Walaupun pengertian bahasa sendiri ialah sebagai alat komunikasi antara satu orang dengan banyak orang selain itu juga untuk memecahkan masalah disisi lain juga berfikir kembali atas apa yang telah diucapkannya itu juga dapat berpengaruh kepada pola tingkah laku baik buruknya anak.

Pada perkembangan bahasanya untuk kognitif perkembangan anak memiliki private speech dimana private speech tersebut anak mampu bercakap-cakap dengan sendirinya, hal tersebut masuk dalam tahapan yang sifatnya bertahap dan berkelanjutan setiap peningkatan pada usia anak.

Adapun tahapan speech tersebut diantaranya :

a. Social Speech (0-3 tahun)

Ditahun ini anakmampu untuk berbicara atau mengontrol tingkah lakunya sebagai ekspresi diri.

b. Egocentric Speech/Private Speech (3-7 tahun)

Ditahun ini anak mampu untuk menunjukkan tingkat bicaranya dimana anak mampu berbicara dengan sendirinya, kegiatan ini dapat meningkat pula tepatnya ketika dimasa prasekolah anak karena anak memiliki banyak teman disekitarnya.

c. Inner Speech (>7 tahun)

Ditahun ini anak mampu berbicara melalui batinnya, hubungan dengan batin tersebut antara pikiran kognitif dan bahasanya dapat meningkatkan fungsi mental anak.

Sekian dari penulis semoga bermanfaat untuk para pembacanya :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun