Mohon tunggu...
Silvia Stevani
Silvia Stevani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan Sosiologi

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Sosiologi Klasik: Sudut Pandang Karl Marx & Emile Durkheim

14 September 2022   09:46 Diperbarui: 14 September 2022   09:58 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu pengantar pemikiran sosiologi klasik tentunya akan didefinkan oleh beberapa ahli dengan definisi dan pemikiran yang berbeda-beda. Berikut penjabaran mengenai Pengantar Pemikiran Sosiologi Klasik menurut beberapa ahli:

*Karl Marx

Dialektika Marx

Dialektika berasal dari kata Yunani "Dialogo" yang berarti pembalikan atau perpatahan. Dialektika juga dapat diartikan sebagai pencapaian kebenaran melalui cara pertentangan dalam perdebatan.

Dalam dialektika Mrax ada metode, Socrates yaitu metode untuk memperoleh kepastian pengetahuan menggunakan cara-cara dialog, mempertanyakannya dan membatah jawabannya, dan Metode Hegel yaiti pengingkaran atau antithesis dan akhirnya sampai kepada integrasi dan sintesis.

Asas materialisme dialekttis yaitu: Gerak, berelasi, perubahan kuantitatif, dan sebaliknya, kotradiksi.

Sejarah Manusia menurut Marx tidak terlepas dari motif ekonomi, karena menurutnya setiap orang akan berhubungan satu sama lain atas dasar kegiatan pemenuhan kebutuhan material. Marx juga mengelompokan masyarakat berdasarkan cara mereka memproduksi kebutuhan materialnya, yaitu kelompok Borjuis dan Proletar. 

Kaum Borjuis merupakan pemilik alat-alat produksi dalam memperoleh kebutuhan material sedangkan Kaum Proletar yang tidak memiliki alat-alat produksi dan hanya mengandalkan tenaganya yang ditawarkan pada kaum Borjuis yang akhirnya mengeksploitasi mereka.

Alienasi Marx

Menurt Marx alienasi bukan hanya berarti bahwa manusia tidak mengalami dirinya sebagai pelaku ketika menguasai dunianya, tetapi juga ia asing dalam dirinya sendiri sebagai manusia dan manusia lain.

*Emile Durkheim

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun