Itu karena setiap Pancasila dipelajari, tidak ada pelajar yang belajar memperbaiki diri setiap harinya. Memperbaiki diri untuk senantiasa berlaku jujur tanpa memanfaatkan jasa orang lain untuk meraih cita-citanya sendiri.
Pancasila, hari lahirnya kini hanya menjadi peringatan belaka, bukan mengingatkan. Adakah yang menyadari bahwa Pancasila kian hari kian terkubur, menjelma dalam penyampaian aspirasi yang selalu mengedepankan anarkisme tanpa solusi, menjelma dalam etika para pejabat pemerintah yang kian merosot, menjelma dalam perjokian para calon mahasiswa baru dalam seleksi masuk perguruan tinggi, menjelma dalam degradasi moral prostitusi online dan kekerasan, menjelma dalam maraknya ijazah palsu demi meloloskan kenaikan pangkat para pejabat dan orang-orang yang haus kedudukan, menjelma dalam kisruh antar institusi yang berujung pada sanksi.
Indonesia terkubur dan terkungkung oleh sekian banyak peristiwa yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila yang (seharusnya) humanis, adil, dan harmoni.
***
Di hari lahirnya Pancasila ini, mari kita bangunkan Indonesia agar kembali lahir dengan segala kekayaan alamnya yang bermanfaat, dengan keramahan masyarakatnya yang terkenal seantero dunia, dengan keanekaragaman suku bangsa yang dimilikinya, dengan sekian banyak lagi harapan untuk terus berkembang dan berlari mengejar ketertinggalan dari kompetisi internasional, berbekal karakter bangsa, dasar negara kita. Pancasila.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H