Kita ketahui bahwa setiap tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila. Ini tentu berbeda dengan Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap tanggal 1 Oktober.
Perbedaan Hari kesaktian pancasila dan hari lahirnya pancasila
1 Juni adalah peringatan Hari Lahirnya Pancasila.
ini berbeda dengan Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh setiap tanggal 1 Oktober.
Perbedaannya singkat saja agar teman-teman bisa lebih mudah mengerti.
Ini dia perbedaannya:
Hari Lahir Pancasila adalah hari dimana Pancasila pertama kali diperdengarkan kepada umum. Pada saat tanggal 1 Juni 1945 itu Soekarno mengusulkan nama dasar negara kita dengan nama Pancasila.
Sedangkan Hari Kesaktian Pancasila adalah hari dimana Pancasila dianggap sebagai dasar negara yang tak tergantikan dan berhubungan dengan kasus G 30 S/PKI. (https://www.facebook.com/Sejarah.Dunia.Indonesia)
***
Mari kita cermati sejenak makna Pancasila yang menjadi dasar negara kita. Dasar tentunya bukan sekedar landasan, namun juga awal dari sebuah pondasi. Jika pondasi itu adalah Pancasila, dan bangunannya adalah negara Indonesia sendiri dengan segala rancangan pembangunan nasionalnya, maka bisa kita bayangkan jika pondasi itu telah rapuh, maka bangunannya pun tidak akan berdiri kokoh dan sempurna.
Lantas mengapa Pancasila dikatakan rapuh?
Itu karena setiap hari lahirnya diperingati, tidak ada generasi muda yang lahir dengan kerelaan dan kecintaannya pada tanah air.
Itu karena setiap Pancasila disebut-sebut, tidak ada para pejabat pemerintah yang menyebut kepentingan rakyat di atas segalanya dengan hati yang tulus. Hanya sebagai alibi untuk melanggengkan kekuasaan dalam keserakahan.
Itu karena setiap Pancasila dipelajari, tidak ada pelajar yang belajar memperbaiki diri setiap harinya. Memperbaiki diri untuk senantiasa berlaku jujur tanpa memanfaatkan jasa orang lain untuk meraih cita-citanya sendiri.
Pancasila, hari lahirnya kini hanya menjadi peringatan belaka, bukan mengingatkan. Adakah yang menyadari bahwa Pancasila kian hari kian terkubur, menjelma dalam penyampaian aspirasi yang selalu mengedepankan anarkisme tanpa solusi, menjelma dalam etika para pejabat pemerintah yang kian merosot, menjelma dalam perjokian para calon mahasiswa baru dalam seleksi masuk perguruan tinggi, menjelma dalam degradasi moral prostitusi online dan kekerasan, menjelma dalam maraknya ijazah palsu demi meloloskan kenaikan pangkat para pejabat dan orang-orang yang haus kedudukan, menjelma dalam kisruh antar institusi yang berujung pada sanksi.
Indonesia terkubur dan terkungkung oleh sekian banyak peristiwa yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila yang (seharusnya) humanis, adil, dan harmoni.
***
Di hari lahirnya Pancasila ini, mari kita bangunkan Indonesia agar kembali lahir dengan segala kekayaan alamnya yang bermanfaat, dengan keramahan masyarakatnya yang terkenal seantero dunia, dengan keanekaragaman suku bangsa yang dimilikinya, dengan sekian banyak lagi harapan untuk terus berkembang dan berlari mengejar ketertinggalan dari kompetisi internasional, berbekal karakter bangsa, dasar negara kita. Pancasila.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H