Mohon tunggu...
Silvia Nur Laili
Silvia Nur Laili Mohon Tunggu... Lainnya - Silvia Nur Laili-Mojokerto

Hello guys, welcome to my kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengalaman Selama 1 Semester

2 Juni 2022   15:29 Diperbarui: 2 Juni 2022   16:43 7900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo semua!

Tak terasa sudah memasuki penghujung semester kedua mata kuliah kewarganegaraan, pada artikel kali ini saya akan membagikan sekilas tentang refleksi pembelajaran mata kuliah kewarganegaraan. Tulisan ini nantinya berisi suasana hati baik dalam keadaan senang, sedih, susah, haru, dan bahagia, dan tak lupa artikel ini dituliskan oleh tangan seseorang yang belum pernah engkau genggam. Hehe.

Sedikit berbeda dengan dosen lainnya, pada mata kuliah kewarganegaraan di semester 2 ini dibimbing oleh dosen pengampu yang bernama Bapak Edi Purwanto, M.Si . Pak Edi sangat dikenal dikalangan mahasiswanya, karena beliau orang yang baik, selalu mengajarkan suatu pelajaran hidup maupun survei dilapangan tidak hanya melulu tentang teori dan tugas.

Selama 1 semester ini menurut saya perkuliahan mata kuliah kewarganegaraan sangat menyenangkan, karena tidak ada zoom/pertemuan setiap minggunya jika tidak ada yang ingin didiskusikan. Akan tetapi pak Edi memiliki inovasi untuk perkuliahan kali ini agar tidak melulu tentang materi, yakni tugas menulis artikel. Seperti pada semester sebelumnya, saya juga mendapat tugas membuat artikel setiap minggunya. 

Pada semester 1 kemarin, artikel ditulis berasal dari kajian beberapa literatur yang dibaca mahasiswa, sedangkan pada semester 2 ini artikel yang ditulis bukan sembarang artikel, tetapi mahasiswanya harus mengeksplor dengan mewawancarai narasumber. Hal ini bagi saya  cukup menarik dan menantang, sehingga membuat pikiran kita terbuka luas mengenai dunia luar yang belum banyak kita ketahui.

Meskipun awalnya menurut saya aneh aneh, tapi saya berusaha menjalaninya dengan ikhlas sehingga terasa menyenangkan, karena segala sesuatu berawal dari niat. Banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan saat melakukan wawancara, bertemu dengan orang yang sama sekali saya tidak pernah terfikirkan untuk mengenalnya lebih jauh. 

Dari sini saya juga belajar tentang keadaan lingkungan disekitar kita. Serta membangun mental agar berani bersosialisasi dengan masyarakat sekitar.

Setelah mewawancarai narasumber, kita mengolah hasil wawancara tersebut melalui tulisan yang berbentuk artikel, saya terkadang cukup kesulitan dalam proses penulisan artikel, karena belum terbiasa untuk merangkai kata kata saat menulis, dan saya bukan tipikal orang yang pintar merangkai kata kata, akan tetapi saya lebih suka mengungkapkannya langsung hehe. 

Hal ini yang membuat saya terbiasa tidak akan termakan rayuan gombalan buaya darat L  maaf keluar topik guys hihi*

Kembali ke topik pembahasan..

Terkadang saat menulis harus sesuai mood, terkadang kalau sedang banyak fikiran tidak bisa berfikir sehingga sering buntu. Kalau sedang mood baik lancar jaya apa yang ada di pikiran untuk dituangkan dalam tulisan. Terkadang juga saya tidak bisa fokus saat mengerjakan tugas di sore atau malam hari, tetapi disaat mengerjakannya tengah malam saya bisa fokus dan otak saya merasa mudah untuk berfikir saat merangkai kata kata.

Banyak sekali manfaat yang bisa dipetik dari pembelajaran mata kuliah yang diampu oleh bapak Edi, mulai dari menceritakan salah satu teman kelas, yang semula saya merasa asing karena tidak pernah berbicara dengannya, hanya cukup mengenal namanya, menjadi lebih akrab dan saling mengenal satu sama lain.

Bahkan hal  kecil di sekitar kita, seperti keluarga kita sendiri pak Edi juga menyuruh untuk menceritakan. Hal ini membuat hubungan kita dengan orang tua bisa semakin dekat, saya juga sangat senang bisa membagikan cerita pengalaman hidup ayah saya, ketangguhan, serta kegigihannya dalam menjalani kehidupan.

Pada saat memasuki topik tentang keberagaman agama di Indonesia, saya mewawancarai seorang pengurus gereja gki lawu mojokerto, dari situlah saya lebih mengenal lebih dalam lagi tentang agama di Indonesia, kehidupan serta toleransi yang diterapkan di Indonesia sungguh luar biasa. Tak lupa menambah wawasan tentang sejarah gereja katolik Santo Yosef di Mojokerto.

Selain itu, saya juga memiliki kesempatan untuk mewawancarai tokoh masyarakat di lingkungan tempat tinggal saya. Pengalaman pertama saya ikut dalam kegiatan masyarakat nyekar serta kerja bakti membersihkan lingkungan pesarean setelah dua tahun tidak diadakan karena pandemi covid-19. 

Sebelumnya saya tidak pernah bergaul dalam acara lingkungan sekitar rumah, hanya melakukan nyekar bersama keluarga saya, karena adanya tugas ini memberikan saya tambahan wawasan serta pengalaman ikut serta dalam tradisi menyambut bulan ramadhan di lingkungan sekitar saya.

Selain mengasah kemampuan untuk menulis, melalui mata kuliah kewarganegaraan ini juga memberikan saya pelajaran hidup, tentang semangat, kerja keras, dan sikap pantang menyerah dalam menjalani kehidupan. Hal ini saya temui saat saya melakukan wawancara dengan anak usia sma yang bekerja sambil bersekolah demi membantu Ibunya dan mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. 

Saya harus pandai bersyukur dan tidak boleh mengeluh, karena sejatinya tidak ada rasa menderita bagi orang yang pandai bersyukur serta apapun hal yang terjadi dalam kehidupan harus kita hadapi tidak boleh putus asa pasti ada jalan dari yang maha kuasa. Saya juga bisa mengambil pelajaran hidup dari guru mengaji saya bahwa semula berasal dari hal kecil bisa menjadi besar dan bisa membawa manfaat bagi kita asal kita sungguh sungguh dalam melakukannya.

Saya ucapkan terima kasih kepada para narasumber yang bersedia meluangkan waktunya untuk saya wawancarai, saya mohon maaf apabila dalam tulisan kompasiana ada hal yang kurang berkenan. Tak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Edi Purwanto, M.Si yang telah memberi tugas ini yang menurut saya luar biasa, selain kemampuan menulis yang dapat saya asah, saya juga bisa belajar tentang arti kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun