Padahal mereka, tapi telah ku ucap kami.
Bahasa membunuh nurani.
Literasi hanya media panjat diri.
Agar dilabeli peduli.
Padahal sabodo teuing yang di bui.
HAHA
Tertawa terbahak,
Lalu mati tersedak.
Lupa, menulis adalah kejujuran.
Dengan mudah aku mengumbar kemunafikan.
Orang percaya? Tentu, karna aku terpercaya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!