Mohon tunggu...
Sylvia Laurent
Sylvia Laurent Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sedang duduk di bangku perkuliahan

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Mengelola Keuangan: Bedakan "Self-Reward" dan Pemborosan

25 November 2024   23:00 Diperbarui: 25 November 2024   23:25 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Di era modern ini, kesadaran akan pentingnya menjaga mental health awarness sudah mulai meningkat. Mencintai diri sendiri mendasari kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental. Hal tersebut melahirkan konsep "self-reward" sebagai cara konkret untuk menghargai diri sendiri dan meningkatkan motivasi. Konsep self-reward atau apresiasi diri sudah tidak asing lagi di telinga kita bahkan self-reward sudah menjadi populer sebagai metode untuk meningkatkan motivasi dan kesejahteraan emosional. Namun, sering kali self-reward disalahartikan sebagai pemborosan yang dapat merugikan kondisi keuangan.  Oleh karena itu, tujuan dari artikel ini untuk membedakan antara self-reward yang sehat dan pemborosan yang tidak perlu, serta memberikan panduan untuk mengelola keuangan dengan bijak.

Self-reward adalah tindakan memberikan penghargaan kepada diri sendiri setelah mencapai tujuan atau melewati masa sulit. Ini bisa berupa berbagai bentuk, mulai dari membeli barang hingga menikmati pengalaman tertentu. Self-reward yang sehat seharusnya memberikan kepuasan dan meningkatkan motivasi tanpa mengganggu stabilitas finansial.

Sebaliknya, pemborosan adalah pengeluaran yang tidak terencana dan tidak memberikan nilai jangka panjang. Pemborosan sering kali terjadi ketika seseorang membeli barang atau layanan tanpa mempertimbangkan kebutuhan atau anggaran yang ada. Hal ini dapat menyebabkan masalah keuangan yang lebih serius jika tidak dikelola dengan baik.

Tanda-Tanda Self-Reward Berubah Menjadi Pemborosan

Untuk membantu pembaca membedakan antara self-reward dan pemborosan, berikut adalah beberapa tanda yang perlu diperhatikan:

  • Rasa Penyesalan Setelah Pembelian

Jika Anda sering merasa bersalah setelah melakukan pembelian sebagai bentuk self-reward, ini bisa menjadi indikasi bahwa pembelian tersebut lebih bersifat impulsif daripada apresiasi yang tulus. 

  • Meminjam Uang untuk Self-Reward

Menggunakan utang atau kartu kredit untuk memberikan penghargaan kepada diri sendiri menunjukkan bahwa pengeluaran tersebut tidak sesuai dengan kemampuan finansial Anda.

  • Self-Reward Tanpa Batasan

Melakukan self-reward secara berlebihan tanpa menetapkan batasan dapat mengarah pada pengeluaran yang tidak terkendali.

  • Mengabaikan Kebutuhan Penting

Jika Anda mengesampingkan kebutuhan dasar seperti tagihan atau belanja sehari-hari demi melakukan self-reward, ini adalah tanda bahwa Anda telah melampaui batas.

  • Tidak Puas Setelah Self-Reward

Jika setiap kali Anda melakukan self-reward tetapi merasa hampa atau tidak puas, mungkin itu pertanda bahwa Anda membeli barang hanya untuk mengatasi kekosongan emosional.

Langkah-Langkah untuk Melakukan Self-Reward Tanpa Bikin Dompet Menjerit 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun