Mohon tunggu...
Silvia hutriannur
Silvia hutriannur Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Kelelahan yang kau dapat, akan terbayar oleh jutaan inpirasi yang kau hasilkan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Pendekatan Pragmatik dalam Puisi

19 Januari 2021   20:39 Diperbarui: 19 Januari 2021   20:55 5638
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi.

Analis pendekatan pragmatik dalam puisi Aku karya Chairil Anwar

Pada puisi Aku karya Chairil Anwar tidaknya indah tetapi bermakna dalam sekalipun ia menggunakan bahasa-bahasa sederhana. Namun, maksud yang ia sampaikan pada pembaca berpengaruh besar pada pemikirannya. Ia menyampaikan kritik dan gagasan melalui karya sastra. Terdapat pada bait Biar peluru menembus kulitku; Aku tetap meradang menerjang; Luka dan bisa kubawa berlari; Berlari; Hingga hilang pedih perih. Memberikan sebuah pesan untuk terus dan tetap berjuang melawan penjajah walaupun harus dibayar nyawa. Khususnya, bagi generasi yang hidup di era kemerdekaan. Sebab, pada generasi ini, tidak mengalami secara nyata apa yang telah terjadi di era awal kemerdekaan Indonesia.

Terdapat wujud kesetiaan dan keteguhan hati atas pilihan kebenaran yang diyakininya. Hal ini terdapat pada bait kalau sampai waktuku; ku tak mau seorang kan merayu. Lanjut terdapat keberanian dalam berjuang meski pun banyak resiko yang akan dihadapi. Termasuk resiko untuk kehilangan nyawa atau terluka karena senjata musuh. Chairil Anwar menuliskannya sebagai bentuk penghormatan pada para pejuang yang membela bangsa ini hingga titik darah penghabisan.

PUISI Sajak orang miskin karya Ws Rendra

Orang-orang miskin di jalan,

yang tinggal di dalam selokan,

yang kalah di dalam pergulatan,

yang diledek oleh impian,

janganlah mereka ditinggalkan.

Angin membawa bau baju mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun