Abstrak
Seiring dengan perkembangan zaman yang ada, mulai bermunculan berbagai marketplace di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan berbelanja secara daring atau online. Salah satu dari banyaknya marketplace adalah Zalora yang mana sudah berdiri sejak 2011. Zalora sendiri merupakan bagian dari Global Fashion Group yang mana merupakan grup fashion yang terkenal di dunia. Keberadaan Zalora ini dimaksudkan untuk menciptakan suatu perusahaan fashion online yang ada di negara berkembang. Berdasarkan hal tersebut, ingin diteliti tentang bagaimana strategi manajemen bisnis pemasaran yang dilakukan sehingga Zalora tetap bisa eksis lebih dari 10 tahun di Indonesia. Dalam melakukan analisis ini digunakan studi pustaka sebagai teknik mengambil datanya. Hasilnya adalah bahwa Zalora menerapkan strategi pemasaran berupa segmentasi, targeting, dan positioning. Segmentasi pasar dari Zalora sendiri adalah perempuan sebanyak 70% dan sisanya pria. Target dari bisnis ini adalah perempuan perkotaan menengan ke atas yang menyukai barang branded dan positioning Zalora dalam hal ini adalah menyediakan kebutuhan berbagai barang mewah untuk gaya hidup masyarakat.
Kata kunci: Zalora, pemasaran, manajemen bisnis
Abstract
Along with the times, various markets in Indonesia began to emerge to meet the needs of shopping boldly or online. One of the many marketplaces is Zalora, which has been around since 2011. Zalora itself is part of the Global Fashion Group, which is a world-famous fashion group. Zalora's existence has created an online fashion company in developing countries. Based on this, we want to study how the marketing business management strategy is carried out so that Zalora can still exist for more than 10 years in Indonesia. In conducting this analysis, literature study was used as a technique for collecting data. The result is that Zalora implements a marketing strategy in the form of segmentation, targeting, and positioning. Zalora's own market segmentation is women as much as 70% and the rest are men. The target of this business is middle-class urban women who like branded goods and Zalora's positioning in this case is to provide various needs for luxury goods for people's lifestyles.
Keywords: Zalora, marketing, business management
Pendahuluan
Seiring dengan perkembangan zaman yang ada, mulai bermunculan berbagai marketplace di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan berbelanja secara daring atau online. Di Indonesia sendiri, sudah ada beberapa marketplace yang berdiri antara lain adalah Shoppee, Tokopedia, Olx, Zalora. Zalora, adalah salah satu marketplace yang menjadi pilihan bagi masyarakat Indonesia untuk berbelanja online. Berdasarkan apa yang ditulis dalam situsnya yakni zalora.co.id bahwa Zalora sendiri merupakan bagian dari Global Fashion Group yang mana merupakan grup fashion yang terkenal di dunia. Keberadaan Zalora ini dimaksudkan untuk menciptakan suatu perusahaan fashion online yang ada di negara berkembang. Hingga sekarang, Zalora berada di 27 negara lainnya yang dalam hal ini termasuk dengan Indonesia.
Zalora dalam hal ini menetapkan batasan usia yakni 18 tahun sebagai batasan umur untuk seorang customer dapat berbelanja. Apabila customer berada di luar usia tersebut, maka tidak diperkenankan untuk berbelanja kecuali dengan pendampingan wali. Segmentasi pasar dari Zalora sendiri adalah untuk kalangan menengah atas dimana jumlah wanita yang berada di perkotaan dan merupakan kelompok menengah keatas ada sebanyak 35 juta yang mana dapat dikatakan sangat potensial bagi pasar Zalora (Puspitasari & Briliana, 2017).
Zalora dalam hal ini menempati urutan ke sepuluh dengan pengunjung situs di Indonesia dengan jumlah sebanyak 3.366.700 penunjung dan belum bisa menyaingi dua e-commerce terbesar di Indonesia yakni Tokopedia dan juga Shoppee.
Sumber: Bestari (2021). Diolah.
Tetapi meskipun demikian, Zalora tetap eksis dengan bukti bahwa ia sudah berada di Indonesia lebih dari sepuluh tahun. Zalora juga menempati klasemen atas e-commerce di bidang fashion yang mana menyediakan berbagai barang fashion termasuk didalamnya barang yang tergolong mewah (Syafi’ii, 2022).
Untuk mengetahui bagaimana cara kerja suatu bisnis, bisa dilakukan dengan analisis strategi manajemen bisnis pemasarannya. Manajemen pemasaran dalam hal ini memiliki arti sebagai suatu proses manajerial yang dalam hal ini membuat individu atau kelompok untuk mendapatkan apa yang dibutuhkannya. Hal ini dilakukan dengan menciptakan, menawarkan, dan juga mempertukarkan produk yang memiliki nilai (Shinta, 2011). Untuk mampu mencapai target penjualan dan memiliki “tempat” maka suatu perusahaan harus menerapkan strategi dalam menghadapi persaingan, strategi produk, strategi harga, dan juga strategi tempat dan strategi promosi yang ada. Dalam melakukan strategi pemasaran, setidaknya harus ada tiga komponen yang mendukung antara lain adalah segmentasi, targeting, dan juga positioning (Hendrawansyah, 2020).
Berdasarkan latar belakang diatas, maka artikel ini akan menganalisis lebih jauh dan mencari tahu tentang bagaimana strategi manajemen bisnis pemasaran yang dilakukan oleh Zalora sehingga bisa tetap eksis di tengah persaingan yang dihadapinya di Indonesia yang memiliki cukup banyak e-commerce kompetitor.
Metode
Dalam membuat artikel ini, metode yang digunakan adalah studi pustaka. Studi pustaka merupakan metode dimana dalam menjawab rumusan masalah mengumpulkan data melalui berbagai sumber yang ada di internet mulai dari buku, jurnal, koran, dan lain sebagainya sehingga menghasilkan jawaban yang komperehensif (Diah, 2015).
Pembahasan
Strategi pemasaran menekankan pada ketiga aspek antara lain adalah segmentasi, targeting, positioning. Segmentasi dalam hal ini merupakan cara dalam membagi konsumennya dalam beberapa segmen dimana diharapkan dengan begini, akan memberikan potensi keberhasilan dalam pemasaran yang lebih tinggi (Mujahidin & Khoirianingrum, 2019).
Segmentasi pasar yang diterapkan oleh Zalora sendiri antara lain adalah dengan menargetkan pasar produknya sebanyak 60 persen yang mana dalam hal ini untuk fashion kategori wanita dan 40%nya untuk pria. Segmentasi pasar yang dipilih Zalora tersebut dikarenakan alasan bahwa perempuan atau wanita dalam hal ini lebih menguasai pasar dan juga dinilai lebih modern dibandingkan dengan pria. Segmentasi pasar yang dipilih oleh Zalora berhasil membawa lebih dari satu juta pelanggan untuk melakukan pembelian produk yang dimilikinya (Adila, 2014).
Selanjutnya adalah targeting yang mana merupakan penetapan target pemasaran atau market, yang mana dalam menentukan hal tersebut akan sangat mempertimbangkan beberapa pola, yang menurut Tjiptono dan Chandra dalam Mujahidin & Khoirianungrum (2019) antara lain adalah sebagai berikut:
Diferensiasi segmen, dimana dalam hal ini perusahaan akan berusaha membedakan segmentasi pasar sehingga dengan begitu perusahaan akan mampu menyediakan kebutuhan produk yang berbeda-beda di setiap segmennya
Undiferensiasi segmen, dimana dalam hal ini tidak membedakan segmentasi pasar yang ada
Consentrate marketing, yang mana merupakan spesifikasi usaha yang dalam hal ini memiliki maksud bahwa perusahaan berkonsentrasi dalam melayani kebutuhan suatu kelompok tertentu
Makret coverage, yang mana merupakan suatu strategi yang dimaksudkan untuk sistem membership dan dalam hal ini tidak diperjualbelikan secara bebas.
Target pasar dari Zalora adalah perempuan di perkotaan dengan pendapatan menengah yang memiliki selera barang-barang brand dimana mereka adalah kalangan menengah atas dimana jumlah wanita yang berada di perkotaan dan merupakan kelompok menengah keatas ada sebanyak 35 juta yang mana dapat dikatakan sangat potensial bagi pasar Zalora.
Sedangkan positioning adalah menempatkan suatu produk yang dimiliki oleh perusahaan sehingga hal tersebut akan melekat pada benak konsumen. Positioning dalam hal ini berkaitan dengan cara menanamkan citra, presepsi, dan juga imajinasi produk. Ada beberapa bentuk straegi dari positioning, yang antara lain adalah sebagai berikut: 1) penetapan posisi berdasarkan atribut; 2) berdasarkan manfaat; 3) berdasarkan penerapan dan juga penggunaan; 4) berdasarkan pemakaian; 5) pesaing; 6) kategori produk; 7) dan juga harga (Mujahidin & Khoirianingrum, 2019). Zalora dalam hal ini menempatkan diri sebagai perusahaan yang menjual berbagai barang branded kelas menengah atas dengan jaminan original atas produknya. Ia menempatkan posisinya sebagai perusahaan marketplace yang bergerak di bidang fashion yang menyediakan berbagai produk kelas atas. Dapat dikatakan Zalora menang akan hal ini dikarenakan berbagai kompetitornya belum ada yang semacam ini. Bahkan dalam hal ini Zalora menyediakan sub kategori yang bisa diakses dalam aplikasinya yakni kategori “luxury” yang berisikan produk-produk high-end.
Penutup
Dapat disimpulkan bahwa yang menyebabkan Zalora mampu bertahan di tengah-tengah berbagai persaingan marketplace di Indonesia ini disebabkan karena Zalora menerapkan manajemen strategi pemasaran yang baik. Manajemen strategi pemasaran ini bisa dilakukan dengan menerapkan tiga hal yakni STP (Segmentasi, Targeting, Positioning). Zalora mampu bertahan karena ia mampu menempatkan diri dengan segmentasi dan target pasar yang jelas sehingga penjualan bisa dilakukan secara terus menerus.
Daftar Pustaka
Adila, R. (2014). Strategi Zalora Hadapi Persaingan E-Commerce. Retrieved August 27, 2022, from https://economy.okezone.com/read/2014/12/10/320/1077125/strategi-zalora-hadapi-persaingan-e-commerce#:~:text=Untuk segmen pasar%2C Zalora menjaring,juta pelanggan untuk membeli produknya.
Bestari, N. P. (2021). Siapa Jawara e-Commerce Indonesia? CNBC. Retrieved from https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210922061421-37-278128/siapa-jawara-e-commerce-indonesia
Diah, E. K. (2015). Panduan Penyusunan Studi Literatur Disusun Oleh : Eka Diah Kartiningrum , MKes MOJOKERTO 2015, 1–9.
Hendrawansyah. (2020). Penerapan Manajemen Strategi Pemasaran untuk Meningkatkan Penjualan di Toko Mr. Daeng Kota Makassar. Universitas Muhammadiyah Makassar.
Mujahidin, A., & Khoirianingrum, I. (2019). Analisis Segmentasi, Targeting, Positioning (STP) pada Zakiyya House Bojonegoro. Prosiding Seminar Nasional Unimus, 2, 284–294.
Puspitasari, I., & Briliana, V. (2017). Pengaruh Perceived Ease-of-Use , Perceived Usefulness , Trust Dan Perceived Enjoyment Terhadap Repurchase Intention. Jurnal Bisnis Dan Akuntansi, 19(2), 171–182.
Shinta, A. (2011). Manajemen Pemasaran. Malang: UB Press.
Syafi’ii, M. H. A. (2022). Strategi Zalora Kuasai eCommerce Fesyen Indoensia. Retrieved from https://goodstats.id/article/strategi-zalora-kuasai-ecommerce-fesyen-indonesia-o2zz9
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI