Karena menganut sistem matrilineal, di Minangkabau terdapat Bundo Kanduang sebagai pemimpin kaum perempuan. Gelar Bundo Kanduang diberikan secara turun temurn dan melalui proses pemilihan.
Pewarisan harta pusaka di Minangkabau juga diberikan kepada perempuan. Sebenarnya harato pusako di Minangkabau ada dua, yaitu harato pusako tinggi dan harato pusako randah. Harato pusako tinggi adalah harta pusaka yang diwariskan kepada perempuan turun temurun. Harta pusaka ini hanya boleh dipakai dan dikelola dan dibawah pengawasan niniak mamak, tidak boleh dijual kecuali jika terjadi tigo pakaro, yaitu mayik tabujua di ateh rumah, Rumah Gadang katirisan, gadih gadang indak balaki. Lain halnya dengan harato pusako randah yang merupakan hasil dari mata pencaharian orang tua yang dapat diwariskan sesuai dengan hukum islam.  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H