Mohon tunggu...
Silvha Darmayani
Silvha Darmayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sastra Indonesia Universitas Andalas

Everything will be fine

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pada Bagian Ini

11 November 2021   11:23 Diperbarui: 11 November 2021   11:30 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada bagian ini. Aku tidak benar-benar berjanji akan melupakanmu dengan cepat. Tapi aku akan berusaha semampuku, untuk menetralkan ketidakmungkinan yang pernah merasa aku mungkinkan dulu. Sekarang aku mesti merilakan kau pelan-pelan, sebab tidak semua yang aku inginkan, harus tereksekusi menjadi kenyataan.

Pada bagian ini. Aku ingin mengatakan,
"Haruskah kau tahu bahwa aku mencintaimu?"

Bila iya. Jelaskan padaku mengapa aku harus melakukannya! Apa itu akan mengubah keputusanmu meninggalkanku?

Apa kau juga akan tetap tinggal, dan melanjutkan cerita yang belum sempat kau tamatkan. Atau kau akan memilihku sebagai kekasihmu?

Aku rasa mustahil kau melakukannya. Mungkin juga sia-sia. Bagai air yang telah keruh dalam waktu yang lama, disuling dengan alat paling mutakhir sekalipun, tetap tidak akan mengubah masa lalu air tersebut, air yang pernah keruh.

Tapi air itu juga yang memberiku pelajaran, perihal kehidupan tidak boleh jalan di tempat Hari kemarin sudah tiada, hari ini harus selalu berusaha, karena esok akan tetap berlanjut. bagaimanapun keadaannya. 

Pada bagian ini aku juga ingin memberitahu kau lagi,
suatu hari ketika aku dan kau telah menemukan sebaik-baik kekasih yang kita cari selama ini. 

Kuharap kau temukan seseorang yang membahagiakanmu, seseorang yang menerbitkan senyum tulus di air mukamu. 

Seseorang yang bisa meredakan amarahmu, seseorang yang memiliki solusi prima, untuk masalah yang tak dapat kau atasi sendiri. 

Seseorang yang mampu membuat kau bangga, akan pretasinya, pencapaiannya. Seseorang yang terus membuat kau jatuh cinta, setiap kali melihat sinar di matanya.

Seseorang yang menjadi alasan, kenapa kau bahagia. Seseorang yang terbiasa menang dan bahagia dalam hidupnya.

Dan aku? Bukanlah orangnya.
Sekali lagi, bukan aku orangnya.

Kepada kekasih yang tak pernah jadi kekasihku, 11 November 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun