Mohon tunggu...
Silvha Darmayani
Silvha Darmayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Sastra Indonesia Universitas Andalas

Everything will be fine

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Duka Juni-Agustus

16 Agustus 2021   10:17 Diperbarui: 22 Oktober 2021   18:50 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zik, di atas langit kau tak henti mengalihkan pandang matamu, berlinang seperti mencipta sungai yang kau sendiri bermandikan airnya di sana.

Kau juga melihat satu merpati menyenyumi dari arah paling jauh, berbisik dengan lembut. Namun tidak satupun yang dapat mendengar, kecuali hanya kau, adik kau, juga kakak laki-lakimu.

"Sudah waktuku pulang. Dan kau takkan kubiarkan sendirian. Sebab yang jatuh dan mengalir dari langit bukanlah hujan. Tapi air mataku sendiri. Peluklah, rasakanlah, biar kau tak merasa sepi lagi."

Zik, kau tak henti-henti menatap langit tinggi, membiarkan hujan membasahi tubuhmu, tubuh adikmu, kakakmu.

Zik, jika kau dapat meminta langit menjadi lebih rendah untuk kau jarah. Dapat kupastikan, inginmu untuk selalu beranjangsana ke awan-awan putih, mencari kehangatan yang lindap dari tubuhmu. Sembari ingin memeluk merpati yang sekarang menatap di rumah baru.

Riau, Agustus 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun